Kredit Pemilikan Rumah (Kpr) merupakan salah satu cara yang banyak digunakan untuk bisa memiliki hunian idaman. Mulai dari bank negara dan swasta menawarkan produk KPR bagi nasabahnya.
Namun, mengajukan KPR memiliki tantangannya tersendiri. Dalam beberapa kasus, pengajuan KPR bisa tidak disetujui atau ditolak oleh pihak bank.
Hal tersebut banyak dikarenakan tidak memenuhi syarat atau atas pertimbangan lainnya.
Bagi yang berencana mengajukan KPR dalam waktu dekat, berikut beberapa tips lolos KPR rumah subsidi yang bisa dijadikan referensi sebelumnya.
1. Memiliki pekerjaan
Tips lolos KPR rumah subsidi yang pertama dan utama adalah memiliki pekerjaan dengan gaji tetap setiap bulan. Biasanya, pihak bank akan memastikan pekerjaan setiap pemohon KPR.
Tidak hanya pekerjaan, pihak bank juga akan mengecek masa kerja calon debitur yang juga menjadi pertimbangan sendiri.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan pihak debitur bisa melunasi cicilan hingga jatuh tempo dari gaji yang diperolehnya di tempat kerja.
Jika calon debitur tidak memiliki pekerjaan tetap, cukup menyulitkan bagi pihak bank untuk meloloskan pengajuan KPR.
Maka dari itu, pekerjaan jadi hal mendasar yang harus dipenuhi oleh ketika ingin mengajukan KPR.
2. Mempunyai gaji tetap
Selain pekerjaan, penghasilan juga menjadi pertimbangan pihak bank dalam menawarkan program KPR yang tepat bagi nasabah.
KPR subsidi memang menawarkan keringan dari program KPR lainnya sehingga nominal penghasilannya bisa lebih rendah. Untungnya, pasangan yang sudah menikah bisa menggabungkan penghasilan yang dimilikinya.
Bagi yang sudah menikah, penghasilan bisa digabung, sehingga cicilan KPR bisa lebih ringan. Peluang lolos KPR jadi lebih besar dari pertimbangan bisa menyelesaikan cicilan sebelum jatuh tempo.
3. Tidak melebihi batas usia
Ketika memeriksa syarat pengajuan KPR, terdapat batasan usia yang dicantumkan di sana. Ternyata usia juga menjadi bahan pertimbangan pihak kreditur.
Agar tidak mengalami kendala, tips lolos KPR rumah subsidi selanjutnya adalah tidak melebihi batas usia.
Persyaratan usia di sini berhubungan dengan kemampuan membayar cicilan yang biasanya bisa mencapai belasan tahun. Dengan begitu, pihak bank bisa memastikan calon debitur belum memasuki usia pensiun.
Jika pengajuan KPR dilakukan dalam usia produktif, Anda dapat memaksimalkan tenor hingga 20—30 tahun.
4. Mempersiapkan dana untuk DP rumah
Untuk bisa memiliki hunian idaman, biaya yang perlu dipersiapkan tentu tidak sedikit. Terlebih untuk membayar biaya down payment (DP) di awal.
Biaya tersebut biasanya cukup besar dan seringkali menggagalkan calon debitur ketika ingin mengambil KPR. Dalam uji kelayakan nasabah, kemampuan nasabah dalam membayar DP KPR jadi pertimbangan penting bagi pihak bank.
Meski ada beberapa bank yang menawarkan DP kecil, tidak ada salahnya untuk mempersiapkan uang muka yang sedikit besar. Dengan begitu, cicilan per bulan akan lebih ringan dibandingkan dengan DP kecil di awal.
5. Riwayat kredit tidak bermasalah
Tidak sedikit yang gagal mengajukan KPR karena riwayat kredit yang buruk. Masalah terkait kredit macet dan lainnya bisa menjadi alasan Anda tidak berhasil lolos pengajuan KPR.
Biasanya, pihak bank akan melakukan pengecekan riwayat kredit calon debitur dengan melakukan BI Checking sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya.
Jika riwayat kredit buruk, pihak bank cenderung untuk menolak permohonan KPR karena tidak memenuhi kelayakan.
Sebelum mengajukan KPR, Anda dapat memeriksa riwayat kredit. Jika nilainya rendah, Anda bisa segera memperbaiki catatan kredit.
6. Memperhatikan spesifikasi rumah
Tidak hanya memperhatikan syaratnya saja, Anda juga harus mematikan rumah subsidi yang akan ditempati. Dengan mendatangi lokasinya, Anda bisa yakin memilih rumah yang sesuai dengan kebutuhan.
Rumah KPR biasanya memiliki model yang standar sesuai dengan developer. Kadang rumah tersebut sudah dibangun cukup lama. Maka dari itu, penting untuk mengecek kondisi bangunan sebelum ditempati.
Hindari properti yang terlalu banyak bermasalah dengan akses jalan yang memadai. Cek juga harganya memang sesuai dengan pasaran.
7. Cek kelengkapan surat
Tips lolos KPR rumah subsidi lainnya yang tidak kalah penting adalah mengecek kelengkapan suratnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari permasalahan yang berkaitan dengan hukum di masa mendatang.
Ada beberapa jenis surat kepemilikan properti yang setidaknya harus dimiliki oleh sebuah bangunan, seperti sertifikat hak milik (SHM), hak guna bangunan (HGB), izin mendirikan bangunan (IMB), dan lainnya.
8. Mempersiapkan dokumen persyaratan
Sebelum mendatangi bank untuk mengajukan KPR, persiapkan segala dokumen persyaratan yang dibutuhkan dengan lengkap agar prosesnya bisa berjalan lancar.
Setiap bank memiliki persyaratan yang berbeda-beda sehingga Anda perlu memahami dokumen apa saja yang perlu dipersiapkan.
Jika sudah lengkap, pihak bank bisa langsung memproses pengajuan KPR. Peluang untuk lolos juga jauh lebih besar.
9. Belum pernah menerima subsidi untuk pembiayaan rumah
Tips lolos KPR rumah subsidi berikutnya adalah pemohon belum pernah menerima subsidi untuk pembiayaan rumah. Hal tersebut juga merupakan syarat di sebagian besar perbankan yang menawarkan program KPR bersubsidi.
Sebagai bagian dari subsidi, tentu KPR ini akan memprioritaskan masyarakat berpenghasilan rendah untuk bisa memiliki hunian.
Jika pemohon pernah menerima subsidi pembiayaan rumah dari pemerintah atau swasta, wajar pihak bank akan menolaknya.
10. Ajukan KPR di waktu yang tepat
Pengajuan KPR juga tidak boleh sembarangan, disarankan untuk melakukannya di waktu yang tepat. Maksudnya, ketika kondisi keuangan Anda stabil dan dana untuk membeli rumah sudah terkumpul.
Selain itu, Anda dapat mengajukan KPR rumah pada minggu ketiga dan keempat karena biasanya bank sedang mengejar target. Hindari mengajukan KPR pada bulan Desember saat bank sedang sibuk dengan agenda tutup buku.
Itu dia beberapa tips lolos KPR rumah subsidi yang bisa membantu Anda selama proses pengajuan. Semoga bermanfaat.