Jakarta, FORTUNE - Memahami perbedaan Asuransi Pendidikan dan Tabungan pendidikan sangat penting. Dengan memahaminya orang tua dapat menentukan pilihan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan tujuan, sebab merencanakan masa depan anak, terutama dalam hal pendidikan, merupakan salah satu prioritas utama bagi orang tua.
Terdapat dua jenis produk keuangan yang dapat digunakan untuk merencanakan biaya pendidikan anak, yaitu asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan. Meski sering disalahpahami sebagai produk yang serupa, sebenarnya kedua instrumen ini memiliki perbedaan dalam cara kerjanya.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut adalah enam perbedaan antara asuransi dan tabungan pendidikan yang diambil dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sikapiuangmu.ojk.go.id.
Perbedaan asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan
1. Fungsi utama
Asuransi pendidikan berfungsi sebagai perlindungan dana pendidikan. Sama seperti jenis asuransi lainnya, fungsi utamanya adalah memberikan proteksi atau perlindungan. Sementara itu, tabungan pendidikan memiliki tujuan yang berbeda, yaitu untuk menyimpan dana pendidikan anak di masa mendatang.
2. Dikeluarkan oleh lembaga keuangan yang berbeda.
Perbedaan utama yang paling mencolok adalah sumber produknya. Asuransi pendidikan ditawarkan oleh perusahaan asuransi, sehingga berada dalam industri keuangan non-bank (IKNB). Sementara itu, tabungan pendidikan diterbitkan oleh bank. Di Indonesia, terdapat banyak bank yang menyediakan produk tabungan pendidikan.
3. Setoran
Untuk memiliki asuransi pendidikan, Anda perlu membayar premi yang terdiri dari biaya asuransi, dana investasi, dan komponen lainnya. Nilai premi ditentukan berdasarkan polis yang dimiliki. Sedangkan, tabungan pendidikan dapat dimiliki hanya dengan melakukan setoran ke bank dan membayar biaya administrasi. Jumlah setoran disesuaikan dengan kemampuan nasabah untuk menabung.
4. Mekanisme pencairan
Asuransi pendidikan dapat dicairkan dalam bentuk uang pertanggungan (UP), yang akan diterima secara bertahap sesuai dengan jenjang pendidikan berdasarkan ketentuan polis. Sebaliknya, dana tabungan pendidikan bisa dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang telah dipilih oleh nasabah saat membuka tabungan, misalnya dalam waktu lima tahun atau lebih.
5. Manfaat dan risiko
Pemegang polis asuransi pendidikan akan menerima jaminan jika orang tua tidak lagi mampu memberikan nafkah karena meninggal dunia atau mengalami cacat total. Namun, jika asuransi pendidikan disertai dengan unit link atau PAYDI, terdapat risiko investasi yang dipengaruhi oleh kinerja pasar, sehingga nilai investasinya bisa naik atau turun. Sementara itu, bagi nasabah yang memiliki tabungan pendidikan, mereka akan mendapatkan bunga, dan simpanan mereka dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sehingga risikonya lebih kecil dan aman.
6. Rekomendasi sesuai keinginan
Jika Anda ingin menyimpan dana pendidikan untuk jangka panjang atau lebih dari lima tahun, disarankan untuk memilih asuransi pendidikan. Namun, jika Anda berencana menyimpan dana pendidikan untuk jangka pendek atau menengah, maka tabungan pendidikan bisa menjadi pilihan yang lebih tepat.
Asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan memiliki keunggulan masing-masing. Pastikan untuk memilih berdasarkan kebutuhan dan kondisi finansial agar investasi pendidikan anak dapat berjalan dengan lancar.