Apa Itu Pajak Degresif? Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan

Ada tiga jenis tarif pajak degresif.

Apa Itu Pajak Degresif? Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan
ilustrasi pajak (unsplash.com/Leon Dewiwje)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Terdapat berbagai jenis tarif pajak, salah satunya adalah pajak degresif. Pajak degresif mengikuti prinsip bahwa persentase pemungutan pajak akan berkurang ketika dasar pengenaan pajak (DPP) meningkat, sejalan dengan bertambahnya pendapatan subjek pajak.

Dalam hal ini, subjek pajak dengan pendapatan yang lebih tinggi akan dikenakan tarif pajak yang lebih rendah, sedangkan mereka yang memiliki pendapatan lebih rendah akan menghadapi tarif pajak yang lebih tinggi. Untuk memahami lebih dalam tentang pajak degresif, simak ulasan yang dirangkum dari IDN Times dan berbagai sumber mengenai jenis-Jenis Pajak degresif serta keuntungan dan kerugiannya.

Jenis pajak degresif, keuntungan, dan kerugiannya

  • Tiga Jenis Tarif Pajak Degresif

Menurut informasi dari berbagai sumber, setidaknya terdapat tiga jenis tarif pajak degresif yang dibedakan berdasarkan tingkat penurunan tarifnya, yaitu: Tarif degresif proporsional, di mana persentase penurunan tarif tetap sama dan tidak terpengaruh oleh DPP; tarif pajak degresif-degresif, di mana penurunan tarifnya semakin kecil seiring dengan peningkatan DPP; serta tarif pajak degresif-progresif, di mana persentase penurunan tarif meningkat seiring dengan kenaikan DPP.

  • Kelebihan dan Kekurangan Pajak Degresif

Sebagai contoh penerapan pajak degresif: Jika seorang individu memiliki dasar pajak sebesar Rp9 juta, maka persentase pajaknya adalah 30 persen. Namun, individu yang memiliki dasar pajak sebesar Rp25 juta mungkin akan dikenakan persentase yang lebih rendah.

Keuntungan dari Tarif Pajak Degresif:

  • Menguntungkan bagi individu dengan pendapatan yang lebih tinggi karena persentase yang dikenakan akan semakin kecil.
  • Mendorong pertumbuhan ekonomi dengan memberikan insentif untuk meningkatkan pendapatan.

Kerugian dari Tarif Pajak Degresif:

  • Kurang adil, karena individu dengan pendapatan tinggi membayar proporsi pajak yang lebih kecil.
  • Memiliki kompleksitas dalam perhitungan karena melibatkan berbagai tingkat tarif.

Berbeda dari tarif pajak progresif dan regresif, pada pajak degresif, persentase pemungutan pajak semakin kecil seiring meningkatnya dasar pengenaan. Sementara itu, pada pajak progresif, persentase tarif akan naik seiring bertambahnya pendapatan. Di sisi lain, pajak regresif menunjukkan penurunan persentase tarif ketika pendapatan meningkat, tetapi penurunannya bersifat lebih drastis dibandingkan pajak degresif. Dengan memahami apa itu pajak degresif, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam menghadapi kebijakan perpajakan yang diterapkan di negara ini.

Related Topics

Jenis PajakPajak

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina