Perbedaan Pajak Parkir dan Retribusi Parkir, Jangan Sampai Keliru

Ada perbedaan antara pajak parkir dan retribusi parkir.

Perbedaan Pajak Parkir dan Retribusi Parkir, Jangan Sampai Keliru
ilustrasi lahan parkir (unsplash.com/Jeremy Bezanger)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Ada perbedaan Pajak Parkir dan retribusi parkir, yakni dari dari segi objek, tujuan, hukum, serta ketentuan yang dikecualikan.  Meskipun keduanya bermanfaat untuk mengatur penggunaan lahan parkir dan dapat menjadi sumber pendapatan daerah, pajak parkir dan retribusi parkir memiliki tujuan, dasar hukum, objek, dan pengecualian yang berbeda. 

Lalu, apa saja perbedaan pajak parkir dan retribusi parkir? Merangkum IDN Times, berikut pembahasannya.
 

Perbedaan pajak parkir dan retribusi parkir

  • Apa itu pajak parkir?

Sebelum membahas perbedaan antara pajak parkir dan retribusi parkir, sebaiknya kita memahami terlebih dahulu definisi keduanya. Secara umum, pengertian pajak parkir mengacu pada Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2022 Pasal 1 angka 42 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD).

Dalam UU tersebut, dijelaskan bahwa Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) adalah pajak yang dibayarkan oleh konsumen akhir atas konsumsi barang atau jasa tertentu, seperti PBJT makanan dan minuman, PBJT tenaga listrik, PBJT jasa perhotelan, PBJT jasa kesenian dan hiburan, serta PBJT jasa parkir. Oleh karena itu, pajak parkir termasuk dalam PBJT yang diatur oleh pemerintah dalam UU tersebut.

Selain itu, PBJT jasa parkir juga diatur secara khusus dalam UU Nomor 1 Tahun 2022 Pasal 1 angka 48, yang menyebutkan bahwa pajak parkir dikenakan terhadap jasa penyediaan atau penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan dan/atau pelayanan memarkirkan kendaraan di area parkir, baik yang disediakan terkait dengan usaha utama maupun sebagai usaha tersendiri, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan.

  • Apa itu retribusi parkir?

Setelah mengetahui definisi pajak parkir, mari kita pelajari lebih dalam tentang retribusi parkir. Secara umum, retribusi parkir adalah biaya untuk jasa atau tempat pengelolaan parkir yang tidak selalu dikenakan pajak daerah. Hal ini disebabkan oleh adanya tempat parkir yang menjadi objek retribusi daerah. Menurut UU Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 1 angka 64, retribusi daerah adalah pungutan yang dikenakan oleh pemerintah daerah sebagai pembayaran atas jasa atau izin tertentu yang disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan individu atau badan. Singkatnya, retribusi parkir adalah pengelolaan jasa parkir yang dilakukan oleh individu atau badan hukum di atas lahan milik pemerintah daerah.

Tidak semua tempat parkir kendaraan akan dikenakan PBJT

Perlu diketahui, tidak semua tempat parkir kendaraan akan dikenakan PBJT jasa parkir, ada beberapa tempat yang tidak masuk dalam PBJT jasa parkir, seperti:

  • Jasa tempat parkir yang dibuat oleh perkantoran dan hanya digunakan untuk karyawannya sendiri
  • Jasa tempat parkir yang dibuat oleh pemerintah dan pemerintah daerah
  • Jasa tempat parkir yang dibuat oleh kedutaan, konsulat, dan perwakilan negara asing dengan asas timbal balik
  • Jasa tempat parkir lainnya yang diatur dengan peraturan daerah,
  • Jasa tempat parkir yang semata-mata digunakan hanya untuk usaha memperdagangkan kendaraan bermotor.

Dalam hal ini, subjek pajak parkir adalah orang pribadi atau badan hukum yang memarkirkan kendaraan di lokasi tempat parkir atau sebut saja konsumen. Sedangkan orang yang wajib pajak parkir, yaitu orang pribadi atau badan hukum yang menjadi penyelenggara tempat atau para pengusaha.
 

Perbedaan pajak parkir dan retribusi parkir dari proses pemungutan

Apa lagi yang menjadi perbedaan pajak parkir dan retribusi parkir? Salah satu yang membedakannya adalah dari proses pemungutannya.

Bagi PBJT jasa parkir, pemungutan biaya akan dikenakan pada pengguna lahan parkir yang berada di lokasi luar badan jalan yang telah disediakan oleh pengusaha parkir.

Sementara itu, biaya retribusi parkir dikenakan bagi para pengguna layanan parkir yang berada di lokasi sarana dan prasarana parkir yang disediakan oleh pemerintah, atau di badan jalan dengan pengelolanya adalah orang pribadi hingga badan hukum.

Perbedaan pajak parkir dan retribusi parkir dari lokasi parkir

Perbedaan antara pajak parkir dan retribusi parkir dapat dilihat dari lokasi tempat parkir. Pajak parkir dikenakan pada lokasi-lokasi seperti gedung parkir, penitipan kendaraan bermotor, pelataran parkir, garasi yang melakukan pemungutan biaya, atau tempat usaha yang terkait dengan usaha utama.

Adapun retribusi parkir dikenakan pada tempat-tempat yang telah disediakan oleh pemerintah, atau lokasi parkir umum di tepi jalan.

Demikian perbedaan antara pajak parkir dan retribusi parkir, semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.

Related Topics

ParkirPajak

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

35 Ucapan Maulid Nabi Muhammad 2024, Penuh Makna!
Meninjau Valuasi Spin-Off Anak Usaha Adaro dan Dampaknya
Adhi Karya Digugat PKPU Gara-Gara Proyek Hambalang
Apakah Uang Rp100 Ribu Bisa investasi? Ini Pilihannya
Mobil BYD Mulai Banyak Terlihat di Jalan, Ini Data Impornya
Tiga Pesan Penting Sidang Kabinet Terakhir Jokowi di IKN