Jakarta, FORTUNE - Semakin banyak masyarakat Indonesia yang memelihara hewan. Berdasarkan survei TGM Pet Care 2024, tercatat 3 dari 4 orang Indonesia kini memiliki setidaknya satu hewan peliharaan. Fenomena ini turut mendorong peningkatan permintaan terhadap Asuransi khusus hewan peliharaan di Indonesia. Kondisi tersebut mendorong beberapa penyedia layanan asuransi untuk menawarkan perlindungan bagi hewan peliharaan, khususnya kucing dan anjing.
Salah satu penyedia layanan ini adalah platform asuransi Igloo.co.id. Dalam laporan terbarunya, mereka berupaya mengembangkan layanan asuransi hewan peliharaan seiring dengan tingginya permintaan. Menariknya, sebagian besar pemilik asuransi ternyata memilih hewan domestik atau lokal, baik itu anjing maupun kucing.
Head of D2C Igloo Indonesia, Delta Andreansyah, mengatakan setiap individu memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda, termasuk untuk perawatan hewan peliharaan.
"Anjing atau kucing ras lokal atau domestik menjadi jenis yang paling untuk diasuransikan, berdasarkan data pembelian asuransi hewan peliharan periode Januari-Oktober 2024. Permintaan asuransi hewan peliharaan terus meningkat, seiring dengan bertambahnya jumlah pemilik hewan peliharaan di Indonesia," ujar Delta.
Asuransi kucing lokal mendominasi
Untuk kategori kucing, asuransi untuk kucing lokal mendominasi penjualan, diikuti kucing ras Persia di posisi kedua, kemudian kucing ras campuran (mix), British Shorthair, dan Anggora.
Hal serupa juga berlaku pada anjing. Data menunjukkan anjing lokal menjadi jenis yang paling banyak diasuransikan melalui Igloo, melampaui jenis Toy Poodle, Poodle, Pomeranian, hingga Shih Tzu.
Delta mengatakan, pasarnya terus tumbuh dan Igloo Indonesia membidik peluang ini dengan solusi asuransi lengkap. "Termasuk asuransi rawat jalan untuk hewan peliharaan," katanya.
Didukung oleh asuransi Sinar Mas, layanan manfaat rawat jalan ini diklaim sebagai yang pertama di Indonesia. Nilai perlindungan yang ditawarkan cukup bervariasi, dengan nominal hingga Rp500.000 (atau Rp250.000 untuk hewan peliharaan tanpa sertifikat) dan premi yang dimulai dari Rp95.000 per tahun.
Jenis asuransi ini melengkapi perlindungan yang sudah ada sebelumnya, seperti perlindungan terhadap kematian akibat kecelakaan, kehilangan hewan peliharaan, tanggung jawab pihak ketiga, serta biaya rawat inap hingga Rp1.500.000.
"Hewan peliharaan kini bisa mendapatkan perlindungan kesehatan yang lebih menyeluruh, sementara pemiliknya bisa merasa lebih tenang dan nyaman dalam merawat hewan kesayangan mereka," ujarnya.
