Jakarta, FORTUNE - Volume transaksi Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS di DKI Jakarta terus meningkat. Hingga Juni 2024 tercatat volume transaksi QRIS di Jakarta tercatat sebanyak 796,9 juta, tumbuh 173 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dengan nilai transaksi QRIS sebesar Rp81,08 triliun.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jakarta Arlyana Abubakar menyatakan, QRIS telah menjadi game changer pembayaran digital di Jakarta. Tidak hanya menciptakan pengalaman, tapi juga mengubah kebiasaan bertransaksi.
Peningkatan volume dan nominal QRIS disebabkan beberapa hal, seperti meningkatnya jumlah pelaku usaha pengguna QRIS sebesar 15 persen menjadi 5,4 juta pelaku usaha yang diikuti tumbuhnya konsumen pengguna alat pembayaran tersebut sebesar 13 persen secara tahunan menjadi 5,81 juta.
“Pengguna QRIS di Jakarta semakin merata. Dari sebaran wilayahnya, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat terbesar,” kata Arlyana di sela acara diskusi Nyala Festival yang digelar OCBC di Pondok Indah, Jakarta, Jumat (16/8).
Adapun, sektor yang paling banyak menggunakan QRIS menurutnya adalah sektor akomodasi dan makanan minuman.
Ke depan, Bank Indonesia akan mendorong penggunaan QRIS lebih banyak di sektor transportasi, kesehatan, pariwisata, pendidikan termasuk di pemerintahan seperti untuk pembayaran pajak.
Manfaat QRIS
Pembayaran dengan QRIS menurut Arlyana memiliki sejumlah manfaat. Bagi pelaku usaha atau UMKM misalnya, QRIS membuat semua transaksi tercatat dan lebih praktis dan higienis karena tak perlu menyentuh atau mencari uang kembalian.
“Jadi UMKM menggunakan Qris semua penjualan tercatat di mutasi rekening sehingga mampu mengurangi risiko biaya handling ke bank hingga mengurangi risiko peredaran uang palsu,” katanya.
Sedangkan bagi pengguna, QRIS menjadi lebih praktis dan nyaman dan membantu mengakselerasi ekonomi keuangan digital.
Digital and Channel Solutions Division Head OCBC Indonesia, Altona Widjaja, menambahkan, QRIS selain mempermudah transaksi UMKM lebih tercatat, juga bermanfaat untuk membangun credit profile pelaku usaha untuk memperoleh akses pembiayaan dari lembaga keuangan.
“Dengan transaksi keuangan UMKM yang tercatat, maka akan mempermudah UMKM mendapatkan loan,” ujarnya.
Tips menggunakan QRIS
Meski praktis, ada hal yang harus pengguna atau merchant waspadai ketika menggunakan QRIS. Arlyana membagikan sejumlah tips aman bertransaksi menggunakan QRIS.
Pertama, berhati-hati dalam menyimpan kode QR di tempat yang mudah diawasi guna mencegah penggantian kode QR oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kedua, jangan meminjamkan QR kepada pihak lain. Ketiga, lapisi QRIS dengan bahan transparan untuk menghindari kerusakan. Keempat, bila terjadi kerusakan atau kehilangan kode QR, UMKM bisa segera menghubungi acquirer.
Sedangkan bagi pengguna, Arlyana menyarankan konsumen tetap menjaga kerahasiaan data pribadi seperti username, PIN, dan password saat melakukan transaksi pembayaran.
“Dan ketika membayar pastikan naman dan nominalnya sudah benar. Sehingga uang yang ditransfer benar-benar ditujukan kepada merchant yang bertransaksi,” ujarnya.