Intervensi Rupiah, Bank Indonesia Siap Serap SBN hingga Rp150 Triliun

Otoritas moneter itu telah bertemu dengan Menteri Keuangan.

Intervensi Rupiah, Bank Indonesia Siap Serap SBN hingga Rp150 Triliun
Petugas menghitung uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Rabu (6/11/2024). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan kesepakatan rencana penerbitan dan pembelian SBN dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
  • Pembelian SBN menjadi bagian dari strategi BI memperkuat stabilitas rupiah, di tengah pelemahan sebesar 1,37 persen sepanjang Desember 2024.

Jakarta, FORTUNEBank Indonesia (BI) menyatakan komitmennya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah tingginya ketidakpastian global. Salah satu langkah yang akan ditempuh adalah pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder hingga mencapai Rp150 triliun sebagai bagian dari rencana operasi moneter pada 2025.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan rencana tersebut telah disepakati bersama dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

"Kami sepakat mengenai rencana penerbitan SBN dan rencana pembelian SBN dari pasar sekunder," kata Perry dalam konferensi pers, Rabu (18/12).

Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup menguat tipis 3 poin setelah sempat menguat 25 poin pada level Rp16.097 dari penutupan sebelumnya pada level Rp16.099.

Langkah pembelian SBN ini menjadi bagian dari strategi BI memperkuat stabilitas rupiah, yang sepanjang Desember 2024 telah terdepresiasi hingga 1,37 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya akibat penguatan dolar AS dan ketidakpastian global.

Perry mengatakan kondisi ini turut dipengaruhi oleh preferensi investor global yang cenderung kembali ke Amerika Serikat.

Namun, ia menekankan bahwa Pelemahan Rupiah tetap terkendali jika dibandingkan dengan mata uang regional lainnya, seperti dolar Taiwan, peso Filipina, dan won Korea, yang masing-masing telah melemah lebih dari 5 persen.

"Fokus kami adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan berbagai instrumen, termasuk intervensi di pasar spot dan Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian SBN dari pasar sekunder," ujar Perry.

Bank Indonesia juga terus mengoptimalkan instrumen operasi moneter berbasis pasar, seperti Surat Berharga Rupiah Bank Indonesia (SRBI), untuk menarik aliran masuk investasi portofolio asing. Perry menyebut bahwa kebijakan ini akan memberikan imbal hasil yang menarik bagi investor sekaligus mendukung penguatan rupiah.

"Kami telah meningkatkan jumlah intervensi dan memperkuat keandalan instrumen moneter untuk memastikan stabilitas nilai tukar rupiah. Pembelian SBN menjadi bagian dari langkah ekspansi dalam operasi moneter kami," ujarnya.

BI mencatatkan arus masuk atau inflow sebesar US$800 juta pada Desember 2024, terutama dari pasar SBN, meskipun secara keseluruhan pada triwulan IV-2024 terjadi outflow sebesar US$2,4 miliar, yang didominasi pasar saham.

Tahan suku bunga acuan

Dalam upaya menjaga stabilitas pasar keuangan, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) pada level 6 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 17-18 Desember 2024.

Perry menyatakan keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian global dan nilai tukar rupiah yang masih rentan.

"Kami tetap membuka ruang untuk penurunan suku bunga di masa depan, tetapi saat ini fokus utama kami adalah stabilisasi nilai tukar rupiah," katanya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Schroders Berniat Jual Unit Bisnis Indonesia
BBRI Bagikan Dividen Interim Rp135 per Saham, Ini Jadwalnya!
Adrian Gunadi Masuk DPO, Masih Buron Dari Kasus Investree
“Juru Selamat” BCA pada 1998, Djohan Emir Mundur Dari Kursi Komisaris
Ini Kinerja Keuangan Alfamart (AMRT), Tutup Ratusan Gerai
Alamtri (ADRO) Bagi Dividen Rp3,2 Triliun, Ini Jadwalnya!