Harga Emas sering menjadi perbincangan hangat di kalangan investor, terutama ketika mengalami fluktuasi yang signifikan. Kenaikan harga emas secara bertahap merupakan fenomena yang sering terjadi seiring berjalannya waktu.
Emas juga sering dianggap sebagai aset yang aman (safe haven) di tengah ketidakpastian ekonomi. Ketika pasar saham atau mata uang menghadapi gejolak, banyak investor beralih ke emas sebagai bentuk perlindungan nilai.
Lantas kenapa harga emas naik terus? Berikut beberapa hal yang memengaruhinya. Simak selengkapnya di bawah ini.
1. Ketidakpastian kondisi global
Salah satu faktor yang memengaruhi perubahan harga emas di pasar global adalah ketidakpastian kondisi global. Hal ini mencakup berbagai aspek seperti ketidakstabilan ekonomi, isu geopolitik, krisis perang, atau resesi ekonomi.
Pada situasi ekonomi yang tidak menentu karena perang, ketidakstabilan politik, atau resesi, sentimen untuk menghindari risiko akan mendominasi pasar. Alhasil, banyak investor cenderung mengalihkan investasinya ke aset yang dianggap aman seperti emas.
Berbeda dengan mata uang yang sering kali melemah dalam situasi seperti ini, harga emas justru cenderung meningkat di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi global. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika emas dianggap sebagai aset safe haven yang mampu menjaga nilai dan memiliki risiko yang lebih rendah.
2. Faktor permintaan pasar
Permintaan pasar merupakan faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas. Permintaan ini datang dari berbagai sektor seperti perhiasan, investasi, dan industri.
Faktor fluktuasi harga emas di sini berkaitan dengan hukum penawaran dan permintaan. Seperti halnya komoditas lain, prinsip supply and demand juga berlaku pada emas.
Ketika permintaan terhadap emas meningkat, harga emas cenderung naik. Sebaliknya, jika jumlah pasokan emas lebih banyak dibandingkan dengan permintaan yang ada, harga emas akan cenderung turun.
Oleh karena itu, keseimbangan antara penawaran dan permintaan memainkan peran penting dalam menentukan pergerakan harga emas di pasar.
3. Kebijakan moneter
Kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral Amerika Serikat, yaitu The Fed, juga berperan penting dalam menentukan naik-turunnya harga emas. Salah satu kebijakan yang memengaruhi harga emas adalah keputusan The Fed untuk menaikkan atau menurunkan suku bunga.
Ketika The Fed memutuskan untuk menurunkan suku bunga, harga emas cenderung naik. Hal ini terjadi karena penurunan suku bunga membuat mata uang dolar menjadi kurang menarik bagi para investor. Akibatnya, banyak orang beralih ke investasi emas sebagai alternatif untuk melindungi nilai kekayaan mereka, sehingga permintaan terhadap emas meningkat dan harga emas pun naik.
4. Inflasi
Selanjutnya, inflasi juga merupakan faktor yang memengaruhi harga emas. Ketika terjadi inflasi, nilai mata uang cenderung menurun, sehingga dapat mengurangi daya beli dan nilai tabungan yang disimpan dalam bentuk uang di bank.
Emas yang dianggap lebih stabil, tentu akan dipilih banyak orang sebagai cara untuk melindungi nilai kekayaan mereka. Emas dianggap sebagai penyimpan nilai yang lebih aman di tengah inflasi, sehingga permintaan terhadapnya meningkat, yang pada akhirnya mendorong harga emas naik.
5. Nilai tukar dolar Amerika Serikat
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) juga dapat menjadi indikator utama dalam pergerakan harga emas di pasar global. Jika Anda ingin mengetahui harga emas dunia dalam mata uang rupiah, Anda perlu memperhatikan konversi antara dolar (USD) dan rupiah (IDR).
Ketika nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar, harga emas dalam rupiah cenderung meningkat. Sebaliknya, jika nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar, harga emas dalam rupiah akan cenderung menurun. Penyebabnya harga emas di pasar internasional umumnya dihargai dalam dolar, sehingga fluktuasi nilai tukar dapat memengaruhi harga emas dalam mata uang lokal.
Demikianlah penjelasan tentang kenapa harga emas cenderung naik. Semoga bermanfaat.