43% Warga Khawatir Terhadap Ekonomi RI, Takut Resesi & Biaya Hidup

Inflasi dan biaya hidup jadi beban pikiran warga.

43% Warga Khawatir Terhadap Ekonomi RI, Takut Resesi & Biaya Hidup
Warga melintasi toko di pusat perbelanjaan Rangkasbitung, Lebak, Banten, Kamis (9/12/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • 43% masyarakat Indonesia merasa khawatir dan cemas terhadap ketidakpastian ekonomi nasional
  • 25% merasa khawatir dan 18% merasa cemas terhadap keadaan ekonomi Indonesia
  • Hampir tiga dari empat konsumen yakin resesi akan terjadi dalam enam hingga 12 bulan ke depan

Jakarta, FORTUNE - Sebanyak 43 persen Masyarakat atau konsumen di Indonesia merasakan khawatir dan cemas terhadap ketidakpastian ekonomi nasional. Hal itu tertuang dalam ASEAN Consumer Sentiment Study (ACSS) 2024, yakni studi unggulan terbaru UOB. Tercatat, dari 43 persen tersebut terdiri dari 25 persen masyarakat khawatir dan 18 persen masyarakat cemas terhadap keadaan ekonomi Indonesia. 

"Kekhawatiran terhadap Resesi juga meningkat, dengan hampir tiga dari empat konsumen Indonesia mengatakan bahwa mereka yakin resesi akan terjadi dalam enam hingga 12 bulan ke depan, naik tiga poin persentase dari tahun lalu dan lebih tinggi dari rata-rata regional sebesar 71 persen," tulis laporan tersebut yang dikutip di Jakarta, Senin (9/12).

Inflasi dan biaya hidup jadi beban pikiran warga

Gerai bakso warga sekitar venue Jazz Gunung Bromo 2024. (Fortuneidn/Bayu Satito)

Dari kekhawatiran tersebut, inflasi yang meningkat dan Biaya Hidup rumah tangga yang tinggi menjadi salah satu penyebab pesimisme dan menjadi masalah utama keuangan bagi masyarakat Indonesia. 

Menanggapi hal ini, 62 persen responden memulai tambahan sumber pendapatan sekunder, 58 persen menunda pengeluaran besar, dan 54 persen memotong pengeluaran yang tidak penting. 

"Temuan ini menegaskan kematangan finansial konsumen Indonesia yang semakin meningkat, bahkan di tengah tantangan ekonomi," kata Consumer Banking Director UOB Indonesia, Cristina Teh Tan. 

Gen Z jadi tertekan dan sulit menabung

Warga menikmati pemandangan saat mengunjungi area Skywalk di Senayan Park, Jakarta, Sabtu (1/1/2022). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.

Tekanan finansial juga berdampak pada kemampuan konsumen untuk menabung dan berinvestasi. Hampir separuh responden mengatakan bahwa kemampuan mereka untuk menabung terdampak, dengan Gen Z menjadi kelompok yang paling merasakan tekanan ini sebanyak 54 persen. 

Demikian pula, 40 persen responden melaporkan adanya tantangan dalam menyisihkan uang untuk investasi, dan kelompok mass aflluent merupakan kelompok yang paling terdampak atau 43 persen. 

Selain itu, 35 persen konsumen melaporkan kesulitan dalam membeli barang-barang penting untuk keluarga dan diri mereka sendiri, dan 40 persen mass consumer menyatakan kesulitan tersebut.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya