UOB Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5,3% di 2025, Ini Penopangnya
Ini usulan UOB agar ekonomi RI tumbuh di atas 8%
Jakarta,FORTUNE – UOB Indonesia memproyeksikan PDB Indonesia akan tumbuh sebesar 5,2 persen pada tahun 2024. Sedangkan untuk tahun 2025 akan tumbuh 5,3 persen.
Hal itu disampaikan UOB Indonesia pada acara tahunan UOB Economic Outlook 2025 yang diadakan hari ini di Jakarta dengan tema “Ushering a New Dawn for A Remarkable Indonesia.”
ASEAN Economist UOB, Enrico Tanuwidjaja mengatakan Ekonomi Indonesia akan didorong oleh kebijakan fiskal strategis yang tepat sasaran dan pendalaman finansial di tengah meningkatnya tantangan global.
Ia juga menyebut, sebagai negara dengan perekonomian terbesar di ASEAN, Indonesia siap memanfaatkan keunggulan demografis dan stabilitas politik untuk mempercepat pertumbuhan yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan.
"Permintaan dalam negeri, belanja modal, dan ekspor yang kuat diperkirakan akan terus mendukung perekonomian hingga akhir tahun 2024 dan seterusnya," kata Enrico melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Kamis (26/9).
Investor tunggu pemerintahan baru
Pertumbuhan Indonesia yang konsisten sebesar 5 persen selama beberapa tahun terakhir menunjukkan potensi negara untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Namun demikian, lanjut Enrico, susunan kabinet Pemerintahan baru masih menjadi faktor yang ditungu investor.
"Kami mengantisipasi pemerintahan baru akan menerapkan kebijakan fiskal yang memiliki dampak besar dan tepat sasaran, berfokus pada infrastruktur, industri hilir, dan sektor teknologi untuk mendorong pertumbuhan yang lebih kuat dan berkelanjutan," katanya.
Perekonomian Indonesia yang tumbuh baik didukung oleh konsumsi rumah tangga yang menyumbang setengah dari PDB Negara. Namun, Indonesia masih memiliki peluang pertumbuhan yang belum dimanfaatkan melalui investasi bernilai tambah dan kebijakan fiskal strategis yang mendorong produktivitas dan ekspansi ekonomi.
Ini usulan UOB agar ekonomi RI tumbuh di atas 8%
Inisiatif pemerintah, seperti hilirisasi mineral dan pertambangan serta proses penambahan nilai, promosi pariwisata, dan relokasi ibu kota ke Nusantara, mendukung optimisme tersebut.
Di sisi eksternal, aliran investasi asing langsung (FDI) yang stabil dan surplus perdagangan kuat sejak tahun 2020 akan semakin mendorong pertumbuhan dan memperluas basis ekonomi.
Ke depan, menurut Enrico, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 7 hingga 8 persen memerlukan komitmen yang kuat terhadap kebijakan fiskal, pasar finansial yang mendalam, dan reformasi struktural.
"Kami percaya bahwa sejumlah langkah ini akan membuka potensi ekonomi Indonesia yang besar untuk menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat dan tujuan utama investasi global,” pungkas Enrico.