5 Multifinance RI Dicaplok Investor Asing, Catat Transaksi Rp13 T

Investor Jepang hingga Hongkong berminat akuisisi.

5 Multifinance RI Dicaplok Investor Asing, Catat Transaksi Rp13 T
Pengunjung padati pameran otomotif GIIAS 2023 / dok. Seven Event
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Industri Multifinance atau perusahaan pembiayaan dalam negeri masih menjadi magnet bagi Investor Asing. Tak tanggung-tanggung, saat ini terdapat 5 multifinance Indonesia yang laku “diburu” oleh investor asing.

“Saat ini terdapat 5 perusahaan pembiayaan yang sedang dalam proses akuisisi,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (26/2).

Agusman menjelaskan, investor yang berminat mencaplok berasal dari negara Jepang, Korea Selatan hingga Hong Kong. Bahkan, nilai transaksi akuisisi dari kelima perusahaan pembiayaan tersebut mencapai Rp13,8 triliun.

Ada 6 multifinance belum cukupi aturan modal

source_name

Aksi korporasi itu diharapkan dapat membantu para multifinance yang kekurangan modal untuk memenuhi aturan ekuitas minimum oleh Perusahaan Pembiayaan (PP) sebesar Rp100 miliar sesuai POJK Nomor 35/POJK.05/2018.

“Berdasarkan hasil pemantauan hingga akhir Januari 2024, diketahui masih terdapat 6 Perusahaan Pembiayaan (PP) yang belum memenuhi ketentuan terkait dengan ekuitas minimum,” kata Agusman.

Untuk itu, OJK masih melakukan monitoring dalam rangka realisasi action plan yang telah disampaikan oleh multifinance. Action plan yang diajukan oleh 6 multifinance dimaksud, lanjut Agusman, berupa injeksi modal dari pemegang saham pengendali dan injeksi modal dari new strategic investor baik lokal maupun asing, maupun pengembalian izin usaha.

Pembiayaan industri multifinance tumbuh 13,23%

Para pengunjung pameran SIAL InterFood 2023 di Paviliun Korea. (dok. Korsel)

Sementara itu, OJK mencatat piutang pembiayaan industri multifinance masih tumbuh di level 13,23 persen secara year on year (yoy) pada Desember 2023 menjadi sebesar Rp470,86 triliun. Pertumbuhan itu didukung oleh pembiayaan modal kerja dan multiguna yang masing-masing tumbuh sebesar 15,10 persen (yoy) dan 13,85 persen (yoy).

Sedangkan, untuk profil risiko Perusahaan Pembiayaan terjaga dengan rasio Non Performing Financing (NPF) net tercatat sebesar 0,64 persen atau membaik dibandingkan dengan posisi November 2023 sebesar 0,72 persen. Untuk NPF gross juga membaik menjadi 2,44 persen. Terakhir, untuk gearing ratio perusahaan pembiayaan juga menunjukkan tren yang positif dan tercatat sebesar 2,26 kali jauh di bawah batas maksimum 10 kali.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024