Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) terus melakulan akselerasi sitem pembayaran nasional dengan menggencarkan implementasi QRIS pada 2025 mendatang. Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya memiliki target 58 juta pengguna dengan 40 juta merchant QRIS.
"Kebijakan Sistem Pembayaran pada tahun 2025 akan diarahkan untuk mempercepat kemajuan digitalisasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," kata Perry melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (2/12).
5 arah kebijakan sistem pembayaran RI
Sebagaimana Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030, lanjut Perry, arah kebijakan sistem pembayaran tahun 2025 akan dilakukan melalui lima langkah inisiatif.
Pertama ialah pengembangan New BI-FAST dan fast payment, modernisasi BI-RTGS, dan infrastruktur data pembayaran.
Kedua, konsolidasi industri sistem pembayaran berdasarkan transaksi, interkoneksi, kapasitas, manajemen risiko, dan Informasi Teknologi (TIKMI). Langkah ketiga ialah inovasi QRIS serta pendirian Bank Indonesia Digital Inovation Center (BIDIC) berkolaborasi dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).
Langkah keempat ialah perluasan kerjasama QRIS dengan sejumlah negara, BI-FAST melalui proyek Nexus, serta Local Currency Transaction; dan kelima ialah eksperimentasi lanjutan Digital Rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran digital yang sah di Indonesia.
Transaksi QRIS naik 183,9%
Sementara itu, BI mencatat transaksi QRIS terus tumbuh pesat sebesar 183,9 persen (yoy), dengan jumlah pengguna sampai dengan Oktober 2024 mencapai 54,1 juta dengan jumlah merchant 34,7 juta.
Sedangkan, transaksi digital banking pada bulan yang sama tercatat 1.960,8 juta transaksi atau tumbuh sebesar 37,1 persen (yoy), sementara transaksi Uang Elektronik (UE) tumbuh 27,0 persen (yoy) mencapai 1.365,4 juta transaksi.