Bank Neo Commerce Masih Catat Kerugian Rp573 Miliar di 2023

Kredit BNC masih tumbuh 5,26%.

Bank Neo Commerce Masih Catat Kerugian Rp573 Miliar di 2023
Ilustrasi Bank Neo Commerce/Dok BNC
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) masih mencatatkan kerugian Rp573 miliar hingga akhir Desember 2023. Namun demikian, kerugian itu menyusut atau lebih baik dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencapai Rp789 miliar. 

Pejabat Sementara (Pjs.) Direktur Utama BNC, Aditya Windarwo menjelaskan, perbaikan kerugian itu ditopang oleh pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) BNC yang secara tahunan (yoy) meningkat signifikan sebesar 86,32 persen atau menjadi Rp3,54 triliun. 

“Kami dalam tahap Road to Profitability. BNC berhasil menutup tahun 2023 dengan kinerja yang positif atas hasil dari penerapan prinsip kehati-hatian dan berbagai inisiatif yang kami lakukan," kata Aditya melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Rabu (6/3). 

Selain itu, rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) BNC tahun 2023 juga mengalami penurunan sebesar 15,01 persen. Dari 127,28 persen dari periode yang sama di tahun 2022 menjadi sebesar 112,27 persen di tahun 2023.

Kredit BNC naik 5,26%

Ilustrasi Neobank (dok.bankneocommerce.co.id)

Di tahun ketiganya setelah bertransformasi menjadi bank dengan layanan digital, BNC fokus pada penerapan kegiatan perbankan secara lebih prudent dan akuntabel. 

Hingga 31 Desember 2023, BNC telah menyalurkan kredit sebesar Rp10,78 triliun, naik sebesar 5,26 persen dibandingkan pada tahun 2022. Penyaluran kredit tersebut senantiasa dikelola dengan lebih terukur, hal ini terlihat dari Rasio Kredit Bermasalah atau NPL net yang sebesar 0,95 persen.   

"Terlihat terjadi peningkatan kualitas kredit yang baik,  peningkatan pendapatan bunga, dan efisiensi operasional. Hal ini merupakan landasan yang kuat untuk membuat BNC lepas landas, kami optimis untuk mencanangkan dapat meraih laba sepanjang tahun di tahun 2024 ini," kata Aditya. 

Sedangkan dari sisi total aset mengalami sedikit penurunan dari sebesar Rp19,69 triliun di Desember 2022, menjadi Rp18,17 triliun di Desember 2023.

BNC bukukan DPK senilai Rp13,87 triliun

RUPST Bank Neo Commerce/Dok BNC

Dari sisi pendanaan, per 31 Desember 2023 perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNC mencapai Rp13,87 triliun. Aditya menyebut, pihaknya berkomitmen untuk terus melengkapi produk dan layanan khususnya produk-produk tabungan serta memperluas ekosistemnya guna lebih meningkatkan komposisi CASA di tahun 2024 ini. 

Sementara itu, komposisi Loan to Deposit Ratio (LDR) mengalami peningkatan menjadi 77,73 persen di tahun 2023 dari tahun sebelumnya yang sejumlah 70,89 persen. 

Sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia akan pertumbuhan kredit di tahun 2024 ini, BNC juga memproyeksikan kenaikan pencapaian kredit di tahun 2024 ini minimal sebesar 20 persen dengan tetap dilakukan secara hati-hati dan terukur. 

BNC juga akan memperluas akses layanan perbankan dengan terus melengkapi produk-produk dan layanannya, serta memperluas ekosistem dengan membuka kerja sama bersama mitra-mitra strategis. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan penghimpunan dana oleh masyarakat. 

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

Most Popular

OJK Digeledah KPK, Juru Bicara Buka Suara
Daftar Saham Lo Kheng Hong, Sektor Keuangan hingga Energi!
Kinerja Smartfren Memburuk, Bosnya Ungkap Persaingan yang Makin Berat
Sritex Resmi Pailit Usai Kasasi Ditolak, Berutang Rp26 T
Siapa Pemilik Sritex? Ini Profil dan Perusahaannya
Harga Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Hari Ini, 20 December 2024