Jakarta, FORTUNE - PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) berhasil mencatatkan penurunan nilai kerugian menjadi Rp68,3 miliar pada kuartal I-2023. Kondisi tersebut mebaik dibandingkan dari posisi kuartal I-2022 yang sebesar Rp413,86 miliar.
Direktur Utama BNC Tjandra Gunawan mengatakan, memasuki tahun ketiga sejak transformasi menjadi bank digital, tren kinerja bisnis dan operasional BNC terus meningkat dan secara konsisten mencatatkan berbagai pencapaian yang impresif.
"BNC berhasil menarik minat masyarakat untuk menempatkan dananya terutama melalui aplikasi neobank. Di sisi lain, kami juga berhasil menaikkan aset secara signifikan dengan penyaluran kredit kepada masyarakat," kata Tjandra Gunawan melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Rabu (3/5).
NIM BNC di level 16,14%
Salah satu pendukung kinerja tersebut ialah pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) yang mengalami kenaikan signifikan sekitar 249,43 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 menjadi Rp691,60 miliar pada kuartal I-2023.
Selain itu, BNC juga mampu mencetak margin bunga bersih (Net Interest Income/NIM) yang berada di level 16,14 persen meningkat 8,42 persen dibanding posisi periode tahun sebelumnya yang sebesar 7,72 persen (YTD).
Sedangkan dari sisi Rasio Beban Operasional BNC juga menurun menjadi 106,74 persen di kuartal I-2023. Hal ini mengindikasikan bahwa operasional perbankan BNC menjadi jauh lebih efisien, seiring dengan transformasinya menjadi bank digital.
Aset BNC capai Rp19,11 triliun
Tren positif kinerja BNC di awal tahun 2023 juga ditunjukkan dengan berhasilnya Perseroan mencatatkan kenaikan Aset sebesar 52,54 persen (yoy) menjadi sebesar Rp19,11 triliun di kuarta I-2023.
Kenaikan aset ini sedikit banyak ditopang dari konsistennya BNC dalam penyaluran kredit. Pada kuartal I-2023, BNC berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp10,91 triliun naik sebesar 127,02 persen (yoy).
Tjandra menyatakan, pada awal tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi melambat karena imbas dari resesi global, tetapi dirinya menilai ekonomi Indonesia di kuartal I-2023 pertumbuhannya cukup baik. Sehingga pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) industri perbankan Indonesia diprediksi mencapai 7 persen hingga 9 persen secara tahunan (yoy).
Sementara itu perolehan DPK di BNC juga terjadi peningkatan menjadi sebesar Rp14,75 triliun pada kuartal I-2023 atau naik sebesar 58,27 persen (yoy).