Citi Indonesia Buka Suara Terkait Kredit Macet Rp565 Miliar di Sritex

Likuiditas Citi Indonesia memadai jika Sritex gagal bayar.

Citi Indonesia Buka Suara Terkait Kredit Macet Rp565 Miliar di Sritex
Citi Indonesia/ Dokumen Citi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Citi Indonesia merespons kabar pailitnya Sritex, yang masih memiliki utang kredit senilai US$ 35.826.893 kepada Citi Indonesia.
  • CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi memastikan nilai kredit macet telah dilakukan pencadangan penuh agar tak menjadi beban Non Performing Loan (NPL).
  • Batara menegaskan bahwa net NPL Citi Indonesia 0 persen dan telah melakukan pencadangan penuh tidak hanya di tahun ini, tapi juga di tahun-tahun sebelumnya.

Jakarta, FORTUNE - Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) merespons kabar pailitnya perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex. Apalagi, diketahui sebelumnya bahwa Sritex masih memiliki utang kredit senilai US$ 35.826.893 atau sebesar Rp 565,50 miliar kepada Citi Indonesia.

Menanggapi hal itu, CEO Citi Indonesia, Batara Sianturi memastikan bahwa nilai Kredit Macet itu telah dilakukan pencadangan penuh agar tak menjadi beban Non Performing Loan (NPL) ke perbankan.

“Sudah dilakukan pencadangan penuh, bukan hanya di tahun ini, tapi juga di tahun-tahun sebelumnya. Karena net NPL-nya kita 0 persen,” kata Batara saat Paparan Kinerja Keuangan Kuartal III-2024 di Jakarta, Kamis (14/11).
 

Likuiditas Citi Indonesia masih memadai jika Sritex gagal bayar

CEO Citibank (Citi Indonesia), Batara Sianturi. (dok. Citi Indonesia)

Dengan demikian, lanjut Batara, pihaknya memastikan bahwa likuiditas atau kinerja keuangan dari Citi Indonesia masih memadai dan cukup kuat bilamana Sritex mengalami Gagal Bayar pada tahun mendatang.

“Likuiditas kita memadai, tidak ada lagi dampaknya pada kinerja bank,” kata Batara.

Ia memaparkan, Rasio Liquidity Coverage (LCR) dan Rasio Net Stable Funding (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di 291 persen dan 124 persen atau di atas ketentuan minimum. Citi Indonesia juga memiliki modal yang kuat dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 33,1 persen, meningkat dari 30,5 persen di tahun sebelumnya.

OJK catat total utang Sritex capai Rp14,64 triliun

ilustrasi sritex (Dok. sritex.co.id)

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan data terbaru nilai utang Sritex mencapai Rp14,64 triliun pada September 2024. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menyatakan, nilai utang tersebut berasal dari 27 perbankan serta 3 multifinance. 

“Jadi masing-masing Rp 14,42 triliun pada bank dan Rp 0,22 triliun pada perusahaan pembiayaan,” ungkap Dian dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, dikutip pada Selasa (5/11).  

Meski terbilang tinggi, Dian menyatakan bahwa level pencadangan dari perbankan yang menyalurkan kredit ke Sritex masih sangat kuat. Ia menjelaskan, cadangan agregat bank dan perusahaan pembiayaan masing-masing mencapai 83,40 persen dan 63,90 persen, sehingga OJK memandang level itu sudah cukup memadai dalam memitigasi risiko gagal bayar.  

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil