DBS Indonesia Gandeng Moduit Incar Transaksi Rp 500 Miliar

Targetkan 5 ribu transaksi pertama dalam satu tahun.

DBS Indonesia Gandeng Moduit Incar Transaksi Rp 500 Miliar
Foto Gedung DBS. (Dok. DBS)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia) menggandeng PT Moduit Digital Indonesia (Moduit) untuk memacu bisnis Wealth Management digital. Ini merupakan kolaborasi bank dengan wealth tech company melalui integrasi Application Programming Interface (API), sehingga masyarakat dapat berinvestasi di 100+ pilihan Obligasi Pasar Sekunder yang disediakan Bank DBS Indonesia di aplikasi Moduit. 

Consumer Banking Director Bank DBS Indonesia, Melfrida Gultom menyatakan bahwa pihaknya membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan kekayaannya melalui digital platform dengan solusi investasi cerdik, aman, andal, dan relevan. 

“Lebih dari sekadar sinergi antara dua institusi finansial, kerja sama ini melambangkan upaya Bank DBS Indonesia dan Moduit untuk mengakselerasi inklusi finansial dan membuat produk investasi lebih terjangkau bagi semua kalangan,” kata Melfrida melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (15/10).

Targetkan 5 ribu transaksi pertama dalam satu tahun

CEO DBS Indonesia (dok. DBS Indonesia)

Sementara itu, Head of Investment and Insurance Product Bank DBS Indonesia Djoko Soelistyo menjelaskan, integrasi API kami ke dalam platform Moduit turut memperkuat perwujudan komitmen bersama dengan memudahkan masyarakat membeli 100+ pilihan Obligasi Pasar Sekunder dari Bank DBS Indonesia di aplikasi Moduit. 

“Pada tahun pertama, kami menargetkan hingga 5.000 Transaksi dengan aset hingga Rp500 miliar. Ke depannya, kami akan berupaya untuk menjangkau nasabah lebih banyak lagi demi memajukan inklusi finansial di Indonesia,” kata Djoko.

Sebagai penasihat investasi, Moduit mempunyai solusi portfolio allocation dengan berbagai macam produk yang terkurasi dari setiap jenis asset class mulai dari reksa dana, saham, hingga obligasi. 

Peningkatan investor di Indonesia capai 21,4%

ilustrasi investor saham gorengan (unsplash.com/chris liverani)

Di sisi lain, berdasarkan riset YouGov untuk Bank DBS Indonesia pada 2023, 27 persen masyarakat pada segmen ritel telah memilih investasi untuk mengelola asetnya. Studi yang sama mencatat 41 persen masyarakat Indonesia menggunakan aplikasi online untuk mengakses layanan finansial, sehingga menunjukkan  pentingnya integrasi antara investasi dan teknologi. 

Peningkatan minat investasi ini juga diperkuat oleh data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang menyoroti jumlah investor, khususnya obligasi, saat ini telah mencapai total lebih dari satu juta investor dengan tingkat pertumbuhan dari tahun 2020-2023 sebesar lebih dari 21,4 persen.

Obligasi menjadi populer saat ini karena beberapa alasan, seperti imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan tabungan atau deposito, stabilitas harga yang terjaga, serta memiliki tanggal jatuh tempo dan pembayaran bunga yang tetap, sehingga dapat dijadikan pilihan pengelolaan keuangan yang dapat diprediksi.

Hingga kini, Moduit telah mendukung puluhan ribu klien individu dan institusi dalam mencapai kebutuhan finansialnya. Moduit didirikan sejak tahun 2018 dan telah memiliki lebih dari 200 Moduit Wealth Advisor Partner yang berlisensi OJK dengan rata-rata pengalaman lebih dari 15 tahun di industri wealth management.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024