Jakarta, FORTUNE - PT BFI Finance Tbk (BFI Finance) tetap optimis untuk bisa membagikan Dividen payout ratio sebesar 50 persen di akhir tahun ini meski diterpa isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan hingga penurunan laba.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Keuangan BFI Finance, Sudjono saat Public Expose di Jakarta, (21/11). Ia mengaku, melemahnya industri otomotif turut memengaruhi bisnis Multifinance seperti BFI Finance. "Kami berupaya menjaga rasio pembagian dividen sekitar 50 persen di tahun buku 2024," kata Sudjono.
Seperti diketahui, pada tahun buku 2023 lalu, perusahan dengan kode saham BFIN ini telah membagikan 50 persen dividen dari laba bersih tahun buku 2023 yang akan terbagi menjadi interim dan final. Tercatat, dividen interim BFIN untuk tahun buku 2023 senilai Rp421,1 miliar.
BFIN icar pertumbuhan pembiayaan 5%
Sedangkan, untuk laba perusahan multifinance ini pada September 2024 mencapai Rp1,12 triliun. Capaian itu turun tipis bila dibandingkan dengan kuartal III-2023 yang senilai Rp1,18 triliun.
Selain itu, meski laba perusahaan masih terkontraksi, BFIN juga masih optimis dapat meningkatkan penyaluran pembiayaan sebesar 5 persen di akhir tahun 2024 dengan pengelolaan pembiayaan macet (NPF) yang baik. Sudjono menyatakan, momen natal dan tahun baru menjadi pendorong bisnis perseroan.
"Kemudian, NPF kami berharap bahwa angkanya bisa lebih baik dari periode September yang mencapai 1,4 persen. Harapanny akhir tahun bisa sekitar 1,3 persen," kata Sudjono.
Pada bulan ke sembilan tahun 2024, BFI Finance telah membukukan total aset sebesar Rp24,1 triliun. Nilai aset ini terkontribusi dari total piutang pembiayaan dikelola (managed receivables) sebesar Rp23,0 triliun, atau mengalami kenaikan sebesar 5,0 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Adapun, realisasi pembiayaan baru hingga September 2024 dilaporkan mencapai Rp14,2 triliun, atau bertumbuh sebesar 19,1 persen secara quarter-on-quarter (qoq). Dari segi aset, BFIN juga berharap dapat tumbuh 5 persen secara tahunan yang didukung oleh segmen pembiayaan.