Dorong Pelajar Menabung, OJK Targetkan Inklusi Keuangan Sentuh 98%

Menabung dorong pertumbuhan ekonomi dan likuiditas.

Dorong Pelajar Menabung, OJK Targetkan Inklusi Keuangan Sentuh 98%
Seorang Pelajar Memperlihatkan Pecahan Baru Rupiah/ ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/rwa
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong setiap Pelajar, mahasiswa, hingga pelaku UMKM untuk menabung dan meningkatkan pengetahuan keuangan. 

Upaya itu diwujudkan melaui Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan), yang ditujukan untuk mendorong peningkatan literasi dan Inklusi keuangan di seluruh Indonesia. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyampaikan bahwa pihaknya membidik target inklusi keuangan 98 persen. 

"Program Gencarkan juga mendorong lahirnya 2 juta duta dan agen literasi dan inklusi keuangan. Progam ini juga akan dilakukan secara multikanal sehingga diharapkan dapat menjangkau hingga 50 juta rakyat Indonesia,” kata Friderica melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Jumat (23/8). 

GENCARKAN diikuti 1.300 peserta

Ilustrasi anak sekolah (Pexels.com/@Ron Lach

Pencanangan Gencarkan dengan tema “Masyarakat Cerdas Keuangan Menuju Indonesia Emas 2045” ini dilaksanakan sekaligus memperingati Hari Indonesia Menabung (HIM) Tahun 2024. Selain itu, kegiatan pencanangan juga diikuti oleh lebih dari 1.300 peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM dan anggota komunitas lainnya. 

Melalui program Gencarkan pula, kata Friderica, pada 2025 ditargetkan 90 persen pelajar Indonesia telah memiliki tabungan. Selanjutnya, melalui tabungan Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda), diharapkan 2,5 juta mahasiswa dan pemuda telah memiliki rekening. 

Progam ini juga turut mendorong pembukaan akses kredit UMKM melalui program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) sehingga dapat menjangkau 1,6 juta debitur; serta mengakselerasi penggunaan produk keuangan oleh 30 persen kelompok penyandang disabilitas. 

Menabung dorong pertumbuhan ekonomi dan likuiditas

Ilustrasi Kredit Shutterstock.com/Wolfilser

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, meyakini program Gencarkan mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, hingga likuiditas perbankan. 

"Kami meyakini bahwa penguatan keduanya adalah kunci untuk meningkatkan likuiditas dan pendalaman pasar, yang akan berdampak pada pengembangan sektor jasa keuangan, termasuk peningkatan penyaluran pembiayaan," kata Mahendra. 

Selain itu, OJK juga melihat masih maraknya aktivitas keuangan ilegal dan judi online serta kelompok masyarakat rentan keuangan yang perlu mendapat perhatian khusus seperti kaum perempuan, pemuda dan pelajar, UMKM, serta kelompok disabilitas dan pekerja migran Indonesia. 

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 yang diselenggarakan OJK bersama Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inklusi keuangan di Indonesia saat ini mencapai 75,02 persen, sementara itu indeks literasi keuangan penduduk Indonesia mencapai 65,43 persen.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Harga BBM Terbaru per 30 September 2024, Untuk Semua Wilayah
Waspada IHSG Terkoreksi, Dibayangi Sejumlah Sentimen
Daftar Pemegang Saham Tol Transjawa Setelah Divestasi JSMR
OpenAI Ditaksir Merugi Rp75,58 Triliun Akhir Tahun, Ini Sebabnya
Laba ABM (ABMM) Lo Kheng Hong Turun 51%, Saham Tertekan
Permata Bank Luncurkan Logo Baru, Ikuti Logo Bangkok Bank