Ini Faktor yang Buat Alotnya Merger MNC Bank dan Bank Nobu

Keduanya masih membahas terkait porsi saham bank.

Ini Faktor yang Buat Alotnya Merger MNC Bank dan Bank Nobu
Ilustrasi Layanan Cabang Bank Nobu/Dok Lippo Mall Kemang
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Proses merger antara PT Bank MNC Internasional Tbk (MNC Bani) dan PT Bank Nationalnobu Tbk (Bank Nobu) masih terus berjalan. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menyatakan, proses merger tersebut terbilang cukup alot dan memasuki dalam fase kritikal. 

"Pengawas terus menerus melakukan monitoring. Karena ini merupakan permintaan mereka. Saya kira komitmen mereka masih ada untuk terus mewujudkan merger MNC dan Nobu ini," kata Dian saat konferensi video hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK di Jakarta, Selasa (5/9).

Keduanya masih membahas terkait porsi saham bank

Logo MNC Bank. (Situs MNC Bank Internasional)

Dian mengungkapkan, salah satu faktor yang membuat alotnya proses merger ialah pembahasan terkait porsi saham dari bank hasil merger kedua konglomerat Indonesia yakni James Riady dan Hary Tanoesoedijo. Dian menyatakan, keduanya telah selesai membicarakan valuasi dari bank hasil merger tersebut. 

"Mereka sekarang sedang bicara tentang kepemilikan saham dan porsi saham masing-masing. Nah Ini mungkin ada komplikasi-komplikasi dan mengakomodir akselerasi teknis seperti legal dan evaluasi," kata Dian. 

Dian memastikan keduanya akan tetap berkomitmen melakukan merger. Hal ini menepis isu terkait batalnya proses merger tersebut. Kabar terkait mergernya MNC Bank dan Bank Nobu bermula saat OJK menekankan minimal modal inti Rp3 triliun bank umum di akhir 2022. OJK berharap aksi korporasi ini dapat saling menguatkan bank dari segi permodalan. Tercatat, pada Desember 2022 MNC Bank mencatatkan modal inti sebesar Rp2,49 triliun. Sedangkan modal inti Bank Nobu kala itu tercatat Rp1,71 triliun. 

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

Daftar Saham Afiliasi Para Calon Menteri dalam Pemerintahan Prabowo
Ini Biaya dan Perbandingan Franchise Alfamart dan Indomaret
BI Masih Cermati Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
BI: Biaya Transaksi QRIS Gratis hingga Rp500 Ribu per 1 Desember 2024
Ini 3 Waktu Terbaik untuk Memulai Investasi Emas
Investor Asal Korsel dan Cina Bakal ke Indonesia Bawa Dana Jumbo