Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir industri jasa keuangan yang masih rendah dalam penyaluran Kredit ke UMKM. Hal itu disampaikan Jokowi di depan pelaku jasa keuangan dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2024, di Jakarta, Senin (20/2).
"Tidak kalah pentingnya dukungan kita terharap UMKM melalui perbankan dan asuransi, kredit perbankan untuk UMKM saat ini masih di angka 19 persen," kata Jokowi.
Untuk terus memacu kredit di sektor UMKM, Jokowi meminta seluruh pihak untuk berinovasi dalam penyediaan produk untuk segmen UMKM. "Ini perlu sebuah terobosan, perlu sebuah strategi agar ada peningkatan kredit perbankan untuk modal UMKM," tambah Jokowi.
Kredit UMKM masih tumbuh 7,9% di 2023
Meski demikian, Ia mengapresiasi seluruh pelaku jasa keuangan yang turut mendukung stabilitas sistem keuangan pasca Pemilu yang telah berlangsung. Ia berharap, optimisme itu bisa terus berlanjut hingga mendukung perekonomian nasional.
Bila dilansir dari data Bank Indonesia (BI), penyaluran kredit perbankan ke sektor UMKM mencapai Rp1.364 triliun hingga Desember 2023. Nilai itu tumbuh melambat menjadi 7,9 persen secara year on year (yoy), dari pertumbuhan di November 2023 yang mencapai 8,5 persen.
Jokowi menambahkan, guna mendukung penyaluran kredit UMKM juga diperlukan peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Berdasarkan catatan OJK, tingkat inklusi keuangan RI masih diangka 75 persen dan tingkat literasi keuangan kita masih di angka 65 persen di 2023.