OJK Tetapkan Deadline 4 Oktober 2023 bagi Fintech Penuhi Ekuitas

26 fintech belum memenuhi ekuitas Rp2,5 miliar.

OJK Tetapkan Deadline 4 Oktober 2023 bagi Fintech Penuhi Ekuitas
Ilustrasi fintech. Shutterstock/Alfa Photo
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan waktu kepada pelaku fintech peer to peer (P2P) lending yang belum memenuhi ketentuan ekuitas Rp2,5 miliar hingga 4 Oktober 2023. 

Kebijakan tersebut diberikan kepada penyelenggara fintech P2P lending yang telah menyampaikan rencana perbaikan namun belum mengajukan permohonan tambahan modal. 

"Selanjutnya, bagi fintech P2P lending yang telah berizin selama 3 tahun sejak tanggal penetapan izin usaha dari OJK dan belum memenuhi jumlah ekuitas minimum yang ditentukan, diharapkan untuk segera mencari strategic partner dalam rangka mendukung peningkatan ekuitasnya," kata Kepala Eksekutif Pengawasan Industri Keuangan Non Bank OJK Ogi Prastomiyono melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Jumat (4/8).

26 fintech belum memenuhi ekuitas Rp2,5 miliar

Jirsak/Shutterstock

Dalam kaitan kewajiban pemenuhan ekuitas minimum fintech P2P lending sebesar Rp2,5 miliar yang telah berlaku mulai 4 Juli 2023, masih terdapat 26 fintech P2P lending yang belum memenuhi ketentuan dimaksud per Juni 2023.  

"OJK telah meminta action plan pemenuhan ekuitas minimum kepada fintech P2P lending yang belum memenuhi ketentuan tersebut dan dilakukan monitoring secara berkelanjutan," kata Ogi. 

Sebagian diantaranya, lanjut Ogi, masih dalam proses persetujuan perubahan permodalan dalam rangka pemenuhan ekuitas minimum Rp2,5 miliar.

Tumbuh melambat, pembiayaan fintech sentuh Rp52,70 triliun

ilustrasi fintech (unsplash.com/ Clay Banks)

Di sisi lain, OJK masih mencatat outstanding pembiayaan fintech P2P lending pada Juni 2023 mencapai Rp52,70 triliun. 

Pembiayaan tersebut melambat menjadi sebesar 18,86 persen (yoy) dibandingkan capaian Mei 2023 yang tumbuh 28,11 persen (yoy). Sementara itu, tingkat risiko kredit secara agregat (TWP90) turun menjadi 3,29 persen dibandingkan dengan posisi Mei 2023 sebesar 3,36 persen. 

Ogi menyatakan, bagi penyelenggara fintech P2P lending yang tidak dapat memenuhi ketentuan ekuitas minimum sampai dengan tenggat waktu yang telah ditetapkan pada POJK Nomor 10/POJK.05/2022, akan dilakukan langkah pengawasan sesuai ketentuan.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi