OJK Wanti-wanti 8 Asuransi & 14 Dana Pensiun Bermasalah

Aset dana pensiun RI tembus Rp1.500 triliun.

OJK Wanti-wanti 8 Asuransi & 14 Dana Pensiun Bermasalah
Ilustrasi perencanaan dana pensiun. Shutterstock/ITTIGallery
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • OJK wanti-wanti terhadap 8 asuransi dan 14 dana pensiun bermasalah di Indonesia.
  • Lembaga tersebut dalam pengawasan khusus OJK hingga Oktober 2024.
  • Kepala Eksekutif OJK, Ogi Prastomiyono, mendorong penyelesaian permasalahan agar tidak berujung pembubaran.

Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewaspadai 8 Asuransi dan 14 Dana Pensiun di dalam negeri yang bermasalah. Bahkan, semua lembaga tersebut sedang dalam pengawasan khusus OJK hingga Oktober 2024. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono menyatakn bahwa pihaknya terus melakukan berbagai upaya mendorong penyelesaian permasalahan pada lembaga jasa keuangan tersebut agar tidak ada yang berujung pembubaran. 

"Terdapat 14 dana pensiun yang masuk dalam pengawasan khusus, berkurang 1 dana pensiun dari bulan September 2024 karena telah disetujui pembubarannya," jelas Ogi dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner di Jakarta, Jumat (13/12).

RBC industri asuransi diklaim masih kuat di 436%

Google

Meski demikian, bila dilihat secara umum, permodalan industri asuransi komersial masih menunjukkan kondisi yang solid. Industri asuransi jiwa, asuransi umum serta reasuransi secara agregat melaporkan Risk Based Capital (RBC) masing-masing sebesar 436,70 persen dan 316,85 persen pada Oktober 2024 atau masih berada di atas threshold sebesar 120 persen. 

"Sedangkan untuk aset industri asuransi di Oktober 2024 mencapai Rp1.133,58 triliun atau naik 2,98 persen (yoy) dari periode yang sama di tahun sebelumnya," jelas Ogi. 

Dari sisi asuransi komersil, total aset mencapai Rp914,03 triliun atau naik 4,31 persen (yoy). Adapun kinerja asuransi komersil berupa akumulasi pendapatan premi mencapai Rp271,63 triliun, atau naik 2,80 persen (yoy). 

Nilai itu terdiri dari premi asuransi jiwa yang tumbuh sebesar 2,74 persen (yoy) dengan nilai sebesar Rp150,53 triliun, dan premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 2,87 persen (yoy) dengan nilai sebesar Rp121,10 triliun.  

Aset dana pensiun naik 10,35% tembus Rp1.500 triliun

Ilustrasi Masa Pensiun/Dok Allianz Indonesia

Di sisi industri dana pensiun, total aset dana pensiun per Oktober 2024 tumbuh sebesar 10,35 persen (yoy) dengan nilai sebesar Rp1.500,18 triliun. 

Untuk program pensiun sukarela, total aset mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,82 persen (yoy) dengan nilai mencapai Rp379,50 triliun.  

Ogi menambahkan, untuk program pensiun wajib, yang terdiri dari program jaminan hari tua dan jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan, serta program tabungan hari tua dan akumulasi iuran pensiun, ASN, TNI, dan POLRI, total aset mencapai Rp1.120,68 triliun atau tumbuh sebesar 11,97 persen (yoy).

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

AirAsia Indonesia Cetak Pendapatan Rp5,9 T per Q3 2024, Naik 20%
Bagaimana Nasib Investor FREN Setelah Merger dengan XL?
Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 13 December 2024
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 12 December 2024
Bakal Lanjutkan Meikarta, Lippo Cikarang Gelar Rights Issue Rp1,48 T
BEI: Saham FREN Delisting Setelah Merger dengan XL