Jakarta, FORTUNE - Guna mendukung usaha dan bisnis UMKM di daerah, perbankan di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) telah menyalurkan kredit senilai Rp39,75 triliun hingga akhir 2023 di daerah tersebut. Bahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat porsi kredit UMKM di daerah Sumsel mencapai 23,95 persen.
“Kita perlu mengandalkan lebih banyak lagi motor-motor penggerak di dalam negeri, yang artinya pertumbuhan pusat-pusat perekonomian seluruh daerah dan provinsi di Indonesia,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (27/5).
Rasio ini menunjukkan bahwa sektor perbankan terus berupaya untuk mendukung penyaluran kredit/pembiayaan kepada UMKM dalam memenuhi target Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) sebesar 30 persen di tahun 2024.
UMKM di Sumsel capai 2,5 juta
Lebih lanjut Mahendra menyampaikan bahwa per Desember 2023 di Sumsel terdapat lebih 2,5 juta UMKM yang berkontribusi mencapai 60 persen dari PDRB Sumsel dan menyerap 70 persen tenaga kerja. Sedangkan infrastruktur dan konektivitas yang baik di Sumsel, lanjut Mahendra, akan menjadi potensi yang kuat untuk pengembangan sektor pariwisata yang lebih baik.
Dalam Kegiatan Puncak Semarak Harvesting Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI-BBWI), OJK juga terus menggalakan pertumbuhan UMKM serta pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia agar terus berkontribusi dan menjadi pilar utama perekonomian nasional.
“Untuk itu upaya kita menjaga pertumbuhan konsumsi masyarakat dengan meningkatkan investasi yang menunjang sektor jasa termasuk di dalamnya yang sangat penting pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Mahendra.
Mahendra juga menyampaikan apresiasi terhadap komitmen Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta Kementerian dan Lembaga yang bersinergi di bawah koordinasi Kementerian Kemaritiman dan Investasi untuk terus mengembangkan UMKM dan Pariwisata Daerah
Torehan capaian lainnya ditunjukkan melalui besaran belanja Produk Dalam Negeri (PDN). Pada kuartal-I 2024 saja, realisasi anggaran dan belanja operasional di Provinsi Sumatera Selatan telah mencapai Rp3,61 triliun, di mana share untuk belanja barang dan jasa sebesar Rp1,18 triliun atau 30 persen. Dengan penggunaan PDN dari belanja barang dan jasa tersebut sebesar Rp584,34 miliar atau 49,52 persen dari Rencana Umum Pengadaan (RUP) (tertinggi ke-4 secara nasional).