Jakarta, FORTUNE - Xendit Group sebagai perusahaan fintech dan payment gateway terkemuka di Asia Tenggara, memaparkan hasil laporan terhadap tren sistem pembayaran sepanjang tahun 2023.
Informasi yang dihimpun ialah terkait pola penggunaan layanan Xendit Group oleh merchant, yang dapat memberi gambaran secara menyeluruh mengenai tren pembayaran digital di Indonesia. Apalagi, Xendit telah beroperasi di Indonesia, Filipina, dan Malaysia dan memproses lebih dari 320 juta transaksi untuk 6.000 merchants, dengan total nilai transaksi mencapai US$ 25 miliar.
Transaksi virtual account tumbuh 7%
Dalam laporan tersebut, pembayaran melalui Virtual Account masih menjadi pilihan utama untuk menerima pembayaran di Indonesia. Statistik menunjukkan bahwa virtual account menjadi pilihan utama di antara metode pembayaran pada kategori money-In di Indonesia.
"Virtual Account memberikan lebih dari 50 persen dari total volume pembayaran (TPV), mengalami pertumbuhan sebesar 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menggambarkan tingkat kepercayaan yang tinggi dalam penggunaan transfer bank dan virtual account di pasar Indonesia," tulis laporan resmi Xendit yang dikutip di Jakarta, Jumat (2/2).
Selain itu, transaksi QRIS juga alami peningkatan 6 persen mencapai lebih dari 20 juta transaksi. Pertumbuhan ini sejalan dengan inisiatif Bank Indonesia untuk meningkatkan penggunaan QRIS dan mendorong inklusi ekonomi digital.
Transaksi kartu kredit masih meningkat
Seiring dengan perkembangan pembayaran digital, akankah Kartu Kredit menurun? Nyatanya, Xendit mencatat penggunaan kartu masihkredit mengalami pertumbuhan.
Peningkatan bahkan mencapai 4 kali lipat pada Total Payment Volume (TPV) kartu kredit. Hal ini menggambarkan kepercayaan pasar yang semakin meningkat. Penyumbang utamanya adalah peningkatan penggunaan kartu kredit dalam sektor travel dan layanan hospitality.
Berdasarkan Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan (SPIP) Bank Indonesia (BI) pada Oktober 2023, jumlah kartu kredit yang beredar tumbuh positif hingga mencapai 18 juta keping. Jumlah transaksi juga menunjukkan tren peningkatan yang mencapai 33,19 juta transaksi dengan nilai menyentuh Rp 34,08 triliun.