Setelah Bank, Restrukturisasi Multifinance Berakhir 17 April 2024

NPF diprediksi membengkak ke 2,55%.

Setelah Bank, Restrukturisasi Multifinance Berakhir 17 April 2024
ilustrasi bisnis rental mobil (unsplash.com/Crosby Hinze)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberhentikan kebijakan Restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 pada sektor perbankan pada 31 Maret 2024. Setelah itu, OJK juga akan memberhentikan kebijakan restrukturisasi untuk pembiayaan dari lembaga Multifinance pada 17 April 2024 mendatang.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman menjelaskan, kebijakan itu telah tertuang dalam Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP – 55/KDK.05.2022 

“Dengan mempertimbangkan data yang ada, OJK menilai bahwa apabila kebijakan 

restrukturisasi dihentikan pada April 2024,” kata Agusman melalui keterangan tertulis yang diterima Fortune Indonesia di Jakarta, Kamis (4/4).

NPF diprediksi membengkak ke 2,55%

Pengunjung melihat mobil yang dipamerkan dalam Indonesian International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Meski demikian, OJK tak memungkiri bahwa pemberhentian kebijakan itu akan sedikit berdampak terhadap pembengkakan pembiayaan macet atau Non Performing Finance (NPF).

“NPF Gross diproyeksikan hanya akan sedikit terdampak yaitu menjadi sekitar 2,48 persen sampai. 2,55 persen. Dengan demikian  industri perusahaan pembiayaan dinilai telah cukup siap secara fundamental pada saat normalisasi kebijakan dilakukan,” kata Agusman.

Sebelumnya, OJK mencatat tren NPF (gross) industri multifinance sedikit naik dari tahun 2022 sebesar 1 persen menjadi 2,44 persen pada akhir 2023. Sejumlah faktor turut memengaruhi membengkaknya pembiayaan macet seperti kondisi ekonomi hingga kebijakan penagihan debt collector.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya