Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024

Kenaikan harga rumah di Pontianak paling tinggi.

Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
ilustrasi rumah KPR (unsplash.com/Breno Assis)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan harga properti residensial atau rumah tapak di pasar primer melanjutkan peningkatan. Hal tersebut tercermin dari perkembangan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I 2024 yang secara tahunan tumbuh 1,89 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 1,74 persen (yoy).

“Peningkatan IHPR tersebut terutama didorong oleh kenaikan harga properti tipe kecil yang meningkat 2,41 persen (yoy),” Departemen Komunikasi kata Asisten Gubernur BI, Erwin Haryono melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Jumat (17/5).

Lebih lanjut, perkembangan Harga Rumah tipe menengah dan besar padatriwulan I 2024 juga terindikasi masih meningkat meski tidak setinggi triwulan sebelumnya.

Harga masing-masing tipe tersebut naik sebesar 1,60 persen (yoy) dan 1,53 persen (yoy), melambat dari 1,87 persen (yoy) dan 1,58 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Kenaikan harga rumah di Pontianak paling tinggi

Ilustrasi penyaluran kredit perumahan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Secara spasial, dari 18 kota yang diamati, sembilan kota mengalami peningkatan IHPR, delapan lainnya mengalami perlambatan sementara satu kota tercatat mengalami penurunan.

Peningkatan harga rumah terbesar pada triwulan I 2024 terutama terjadi di kota Pontianak yang naik 4,68 persen (yoy), Kota Samarinda yang naik 2,45 persen (yoy) dan Denpasar yang naik 1,48 pesen (yoy).

Adapun, sejumlah daerah yang mengalami perlambatan harga terutama terjadi di Kota Bandar Lampung yang melambat 0,10 persen (yoy), Surabaya sebesar 0,34 persen (yoy), dan Balikpapan sebesar 0,48 persen (yoy), sedangkan di Kota Pekanbaru tercatat kontraksi 0,13 persen (yoy).

Didominasi KPR, penjualan properti masih moncer

ilustrasi membeli rumah KPR (pexels.com/RDNE Stock project)

Sementara itu, penjualan properti residensial juga masih tumbuh moncer 31,16 persen (yoy), meningkat signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,37% (yoy), didorong peningkatan penjualan pada seluruh tipe rumah.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa sumber pembiayaan pembangunan properti residensial terutama berasal dari dana internal pengembang dengan pangsa 72,93 persen. Sementara dari sisi konsumen, pembelian rumah primer mayoritas dilakukan melalui skema pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (Kpr), dengan pangsa sebesar 76,25 persen dari total pembiayaan.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Emas Menguat Setelah Data Inflasi AS Lebih Rendah Dari Ekspektasi
TikTok Diblokir Mulai 19 Januari 2025, Pengguna AS Beralih
WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Openspace Himpun Dana US$165 Juta, Siap Perluas Investasi Startup
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers