Jakarta, FORTUNE - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) merealisasikan komitmen penerapan Environment, Social, and Governance (ESG) serta mengurangi emisi karbon dalam proses Bisnis melalui pembentukan 6 kerangka bisnis atau framework.
Corporate Secretary BTN Ramon Armando menjelaskan, 6 komponen framework BTN dalam mengimplementasikan ESG, yakni sustainable finance, climate change & ecosystems, people & community, ESG in the value chain, stakeholder inclusiveness, dan Integrated GRC.
Ramon menjelaskan terdapat berbagai langkah BTN dalam mengimplementasikan 6 komponen framework tersebut. Pertama, dari segi lingkungan, BTN berupaya mengurangi emisi karbon lewat menjalankan transisi energi bersih dan clean banking operation seperti paperless dan efisiensi energi.
Kemudian, dari sisi sosial, BTN meningkatkan porsi talenta wanita dan pegawai disabilitas. Lalu, dari sisi governance sustainability, BTN telah membentuk ESG Commitee, Enterprise & ESG Risk Management Division, serta menerapkan kebijakan Cybersecurity, Data Privacy & anti-fraud, anti-corruption dan Whistle Blowing System (WBS).
"Ke depannya, BTN akan terus mengharmonisasikan prinsip ESG dengan kebijakan internal,” ujar Ramon melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Selasa (11/6).
Ini realisasi penghematan energi BTN
Berbagai upaya yang dilakukan membuahkan hasil dengan mencatatkan perhitungan emisi scope 1 sebesar 7.282 ton CO2eq dan scope 2 sebesar 8.964 ton CO2eq dan scope 3 (termasuk financed emission) sebesar 812.347 ton CO2eq.
Bahkan dari pencapaian itu,, BTN meraih penghargaan Transparansi Penurunan Emisi Korporasi Terbaik 2024 dalam kelas Green Elite serta Platinum Plus dari Bumi Global Karbon (BGK) Foundation.
Adapun, penghargaan tersebut merupakan apresiasi kepada perusahaan yang berhasil menekan emisi karbon dalam proses bisnisnya, serta mempublikasikan laporan keberlanjutan perusahaan yang mengacu kepada GHG Protocol.
GHG protocol sendiri merupakan salah satu standar global yang digunakan banyak lembaga di berbagai negara untuk mengevaluasi kemajuan penerapan program penurunan emisi korporasi.