Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada pelaku industri jasa keuangan untuk selalu mewaspadai kondisi Geopolitik global pada 2024.
Meski demikian, dia juga mengaku bersyukur akan pelaksanaan Pemilu yang berlangsung aman dan lancar pada 14 Februari lalu. Presiden Jokowi percaya stabilitas politik setelah Pemilu juga turut mendorong perekonomian nasional.
"Geopolitik global masih tetap kurang baik. Kurang kondusif. Kita lihat perang masih berjalan di Ukraina, Gaza, tapi yang paling penting poltiik dalam negeri kita. Politik domestik kita stabil dan pastinya ini melegakan industri keuangan," kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2024, di Jakarta, Senin (20/2).
Kredit tumbuh 10,38% mampu pacu bisnis dan ekonomi
Dalam kesempatan itu, Ia juga mengapresiasi kinerja industri keuangan pada 2023 yang tumbuh positif. Apalagi, tingkat permodalan perbankan juga masih sangat kuat dan turut mendukung bisnis.
"Tingkat permodalan permodalan perbankan mencapai 27,69 persen. Ini di atas negara-negara di kawasan," kata Jokowi.
Ia juga mengapresiasi kredit perbankan yang masih bisa tumbuh double digit pada level 10,38 persen (yoy) yang juga di atas level pra-pandemi.
Dalam kesempatan itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, mengungkapkan profil risiko industri perbankan juga masih terjaga dengan NPL mencapai 2,19 persen.
Meski demikian, dia menilai perekonomian Indonesia cukup kuat dan mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif pada 2023 dengan capaian 5,05 persen.