CIMB Niaga Catat Laba Bersih Rp6,6 T, Berikut Pendorongnya
Pencapaian ini karena prinsip kehati-hatian yang diterapkan.
Jakarta, FORTUNE - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatatkan Laba bersih sebesar Rp6,6 triliun hingga kuartal III 2024. Kinerja laba perseroan naik 5,1 persen jika dibandingka periode yang sama tahun sebelumnya.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, mengatakan bahwa pertumbuhan positif ini mencerminkan fokus perusahaan pada aset yang berkualitas serta efisiensi operasional. “Kualitas aset kami tetap solid, dengan rasio gross non-performing loan (gross NPL) sebesar 2,0 persen, di bawah rata-rata industri,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Rabu (30/10).
Menurutnya, perseroan menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR), masing-masing sebesar 23,4 persen dan 84,3 persen. Sedangkan, total aset konsolidasian adalah sebesar Rp354,3 triliun per 30 September 2024.
Untuk Total Dana Pihak Ketiga (DPK), CIMB Niaga mencatat kenaikan 8,8 persen menjadi Rp256,0 triliun, yang dikontribusikan pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 8,8 persen menjadi Rp170,7 triliun. Sedangkan, jumlah kredit/pembiayaan naik 6,4 persen (YoY) menjadi Rp218,6 triliun, berasal dari pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan kenaikan 9,4 persen (YoY).
Perseroan terus menjaga pengelolaan kualitas aset dengan prinsip kehati-hatian dan proaktif, serta memperkuat portofolio sekaligus komitmen kami terhadap kinerja yang berkelanjutan.
"Di tengah kondisi ekonomi yang dinamis ini, kami bersyukur dapat memberikan imbal hasil yang menarik bagi para shareholders, dengan terus memperkuat posisi modal dan likuiditas,” kata Lani.
Empat pilar utama
CIMB optimistis dengan hasil kinerja di sisa tahun 2024 berpegang pada strategi jangka panjang di empat pilar utama, alokasi aset yang baik, memperluas basis nasabah ritel, memperkuat portofolio CASA, dan meningkatkan digital engagement.
Lani mengungkapkan bahwa perusahaan akan menjaga ketahanan operasional dan risiko di dalam perusahaan, menyempurnakan rencana strategis dengan memanfaatkan kelebihan dan analisis tren pasar.
“Upaya strategis ini selaras dengan visi untuk menjadi bank yang siap menghadapi masa depan, dan senantiasa memberikan layanan berkualitas tinggi serta produk inovatif kepada nasabah,” katanya.