FINANCE

Mengenal Amortisasi, Pengertian, Manfaat dan Perbedaannya

Ada dua metode yang bisa Anda gunakan.

Mengenal Amortisasi, Pengertian, Manfaat dan Perbedaannyailustrasi uang di rekening giro (freepik.com/jcomp)
21 June 2023

Jakarta, FORTUNE –  Amortisasi adalah proses pengalokasian biaya aset tak berwujud (seperti hak cipta, paten, merek dagang) atau biaya aset tetap berwujud (seperti bangunan, mesin) secara sistematis selama periode waktu tertentu. Tujuan dari amortisasi adalah merefleksikan penurunan nilai aset tersebut seiring dengan berjalannya waktu dan penggunaannya.

Pada umumnya, aset tak berwujud memiliki umur manfaat yang terbatas, sedangkan aset tetap berwujud memiliki masa manfaat yang lebih panjang. Amortisasi dilakukan untuk mencerminkan penurunan nilai aset ini dari neraca perusahaan seiring berjalannya waktu. Dalam hal ini, biaya aset tersebut dibebankan kepada laba atau rugi perusahaan secara bertahap selama periode yang ditentukan.

Amortisasi menjadi alat yang penting dalam keuangan dan manajemen perusahaan, membantu perusahaan dalam pengelolaan aset, pengambilan keputusan investasi, penetapan harga, analisis kinerja keuangan, serta aspek pajak. Dengan memahami konsep amortisasi dan menerapkannya secara tepat, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan asetnya dan mengelola keuangan perusahaan dengan lebih baik.

Fungsi dan manfaat amortisasi

Amortisasi memiliki fungsi dan manfaat yang penting dalam konteks keuangan dan manajemen perusahaan. Berikut adalah beberapa fungsi dan manfaat utamanya:

  • Pengalokasian biaya aset secara adil

Amortisasi memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan biaya aset yang dimiliki secara adil selama umur manfaatnya. Dengan membebankan biaya amortisasi setiap periode, perusahaan dapat mencerminkan penurunan nilai aset seiring dengan berjalannya waktu dan penggunaan aset tersebut.

  • Mencerminkan depresiasi nilai aset

Amortisasi membantu perusahaan untuk mencerminkan depresiasi nilai aset yang tidak berwujud atau aset tetap berwujud dalam laporan keuangannya. Hal ini penting untuk memberikan gambaran lebih akurat tentang nilai aset dalam neraca perusahaan.

  • Penentuan harga produk atau jasa

Dalam bisnis yang melibatkan aset tak berwujud seperti hak cipta, paten, atau merek dagang, amortisasi menjadi faktor penting dalam menentukan harga produk atau jasa. Dengan memasukkan biaya amortisasi dalam perhitungan biaya produksi atau penawaran jasa, perusahaan dapat memastikan bahwa harga yang ditetapkan mencerminkan biaya penggunaan aset tersebut.

  • Analisis kinerja keuangan

Amortisasi memberikan informasi penting dalam analisis kinerja keuangan perusahaan. Beban amortisasi yang dicatat dalam laporan laba rugi membantu dalam memahami pengaruh pengeluaran aset terhadap laba bersih perusahaan. Dalam hal ini, analisis kinerja keuangan dapat mencakup perbandingan antara beban amortisasi dengan pendapatan dan laba bersih, serta efisiensi penggunaan aset perusahaan.

  • Pemantauan umur manfaat aset

Dengan melakukan amortisasi, perusahaan dapat memantau umur manfaat asetnya. Ini membantu dalam perencanaan peremajaan atau penggantian aset pada masa mendatang. Dengan mengetahui umur manfaat aset yang tersisa, perusahaan dapat mengatur anggaran dan sumber daya yang diperlukan untuk memperbarui atau menggantikan aset yang telah mencapai akhir masa manfaatnya.

  • Dampak pajak

Amortisasi juga memiliki implikasi pajak yang dapat memberikan manfaat bagi perusahaan. Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengurangkan biaya amortisasi dari pendapatan kena pajak. Ini dapat mengurangi beban pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan dan meningkatkan aliran kas yang tersedia untuk kegiatan operasional atau investasi lainnya.

Metode-metode amortisasi

Jika ingin mengetahui cara menghitung amortisasi, ada dua metode yang bisa Anda gunakan. Kedua metode ini dikelompokkan berdasarkan masa manfaatnya dan sering kali digunakan untuk mengukur nilai amortisasi aset tidak berwujud.

Kedua metode cara menghitung amortisasi adalah sebagai berikut:

  1. Metode Saldo Menurun: Jumlah biaya yang dialokasikan pada metode ini akan terus menurun bersamaan dengan bertambahnya masa manfaat di setiap tahunnya. Ketika telah mencapai tahun akhir dari masa manfaat tersebut, penyusutan sekaligus akan dilakukan atas nilai sisa buku yang ada.
  2. Metode Garis Lurus: Metode ini mengalokasikan total pembebanan biaya dalam jumlah yang sama setiap tahunnya. Artinya, nilai biaya penyusutan pada metode garis lurus konstan sejak tahun perolehan hingga tahun akhir masa manfaatnya.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.