Dorong Pembiayaan EV, Aizen Perluas Kolaborasi
Aizen Gandeng Woori Finance, Sunindo Kookmin hingga Grab.
Jakarta, FORTUNE - Fintech berbasis Artificial Intellegence (AI) asal Korea Selatan, Aizen menggandeng dua mitra pembiayaan yakni Sunindo Kookmin Best Finance dan Woori Finance untuk memperkuat pembiayaan pasar kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV).
Country Director Aizen Indonesia, Damien Ngai mengungkapkan, pihaknya berfokus pada kendaraan listrik roda dua. "Saat ini kami bekerja sama dengan dua mitra kami di Korea yang memiliki kehadiran lokal - Sunindo Kookmin Best Finance dan Woori Finance. Ketika kami memiliki portofolio yang lebih besar, kami akan mulai menambahkan lebih banyak mitra lokal untuk menjaga aksesibilitas kredit yang kompetitif bagi semua orang," kata Damien melalui keterangan tertulis di Jakarta, (6/12).
Selain itu, Aizen juga bekerja sama dengan berbagai produsen di berbagai segmen termasuk perjanjian kemitraan dengan Grab dan Lazada.
Hal ini memungkinkan Aizen untuk memiliki data yang lengkap mengenai poin penting seperti kendaraan dan baterai, perilaku pengguna, dan nuansa industri.
"Data yang lebih baik memungkinkan kami untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang risiko, yang pada gilirannya menghasilkan persyaratan pembiayaan yang lebih baik untuk semua orang," kata Damien.
Penetrasi motor di RI tinggi jadi potensi pembiayaan EV
Tercatat, ekspansi bisnis Aizen sudah menjangkau Korea Selatan dan Vietnam. Baginya, Indonesia merupakan pasar yang potensial untuk kendaraan listrik di Asia Tenggara. "Kami fokus pada pasar mobil listrik dan e-commerce. Namun di Indonesia, kami hanya fokus pada pasar EV," kata Damien.
Indonesia sendiri saat ini memiliki penetrasi kepemilikan kendaraan roda dua tertinggi di dunia sekitar 42 persen berdasarkan jumlah kendaraan yang dimiliki per 100 penduduk. "Ini erupakan pasar terbesar ketiga untuk kendaraan roda dua, dengan estimasi enam juta sepeda motor terjual setiap tahunnya," katanya.
Namun disisi lain, Damien menilai masih terjadi kurangnya akses terhadap pembiayaan kendaraan listrik. Oleh karena itu, Aizen menyediakan CreditConnect data data seperti e-commerce, emobilitas, telemedicine, hingga EV ke lembaga keuangan.
Bahkan, dengan pengembangan ekosistem kendaraan listrik diyakini bakal mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,8 persen pada 2028.
"Dengan dukungan pemerintah seperti subsidi dan kebijakan, perusahaan-perusahaan besar yang berkomitmen terhadap mandat ESG, dan juga meningkatkan literasi tentang EV, kami percaya 2024 akan menjadi tahun yang besar bagi pasar EV Indonesia," tutup Damien.