Jelang Akhir Tahun, Indeks Keyakinan Konsumen Tetap Tinggi
Sebesar 74,7 persen pendapatan dipakai untuk konsumsi.
Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) menilai keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga. Hal tersebut terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2022 yang kuat sebesar 119,1 serta tetap berada pada area optimis atau di atas 100.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, terjaganya optimisme konsumen pada November 2022 ditopang oleh tetap kuatnya Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) maupun Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE).
“Ekspektasi konsumen ke depan tetap kuat, ditopang terutama oleh ekspektasi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja,” kata Erwin melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (8/12).
Sementara itu, IKE tercatat masih pada area optimis meski sedikit menurun, sejalan dengan penurunan indeks penghasilan saat ini, ketersediaan lapangan kerja, maupun pembelian barang tahan lama.
Sebesar 74,7 persen pendapatan dipakai untuk konsumsi
Selain itu, BI juga mencatat rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi terpantau sedikit menurun. Hal itu terindikasi dari rata-rata proporsi (average propensity to consume ratio) sebesar 74,7 persen dari semula 75,0 persen.
Sementara itu, rata-rata proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) sebesar 9,6 persen, sedikit meningkat dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, berdasarkan kelompok pengeluaran, rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan juga terpantau menurun pada sebagian besar kategori pengeluaran, terdalam pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 4,1 hingga Rp5 juta.
Porsi pendapatan yang disimpan sebesar 15,7 persen
Di sisi lain, proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) tercatat relatif stabil pada November 2022, yaitu sebesar 15,7 persen.
BI juga mencatat, terjadi penurunan porsi tabungan terhadap pendapatan. Hal ini terindikasi pada sebagian besar kategori pengeluaran responden, kecuali pada responden dengan tingkat pengeluaran di atas Rp4,1 juta per bulan.
“Ekspektasi konsumen terhadap penghasilan ke depan juga terindikasi tetap kuat dibandingkan bulan sebelumnya. Berdasarkan kelompok pengeluaran, kuatnya ekspektasi konsumen ditopang oleh kelompok responden dengan tingkat pengeluaran di atas Rp5 juta,” kata Erwin.
Sementara itu, dari sisi usia, tetap optimisnya ekspektasi terhadap penghasilan ke depan didorong oleh responden berusia 20-30 tahun.