Laba Adira Finance Tumbuh 17%, Ini Penopangnya
Naik 39%, pembiayaan baru Adira Finance capai Rp30 triliun.
Jakarta, FORTUNE - Adira Finance berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 17 persen (yoy) menjadi sebesar Rp1,3 triliun di kuartal III-2023.
Presiden Direktur Adira Finance, Dewa Made Susila menyatakan, pertumbuhan ini terutama didorong meningkatnya total pendapatan sebesar 11 persen (yoy) menjadi Rp6,9 triliun seiring dengan tumbuhnya kinerja pembiayaan Perusahaan.
“Pertumbuhan ini ditopang kondisi ekonomi yang cukup baik dan daya beli masyarakat yang terjaga, serta antusiasme masyarakat yang tinggi dalam beragam perhelatan besar pameran otomotif yang digelar sepanjang tahun,” kata Made pada acara konferensi pers Papran Kinerja Adira Finance di Le’ Merediem Hotel Jakarta, Rabu (1/11).
Industri otomotif masih tumbuh positif
Made juga menilai, hingga akhir September 2023, industri otomotif keseluruhan masih mencatatkan pertumbuhan yang positif. Penjualan ritel sepeda motor baru tumbuh sebesar 20 persen menjadi 4,5 juta unit dan penjualan ritel mobil baru tumbuh tipis sebesar 2 persen menjadi 746 ribu unit di sembilan bulan pertama 2023.
Sementara itu, dari sisi makro ekonomi Indonesia juga masih stabil. Ia menilai prospek pertumbuhan ekonomi tetap baik ditopang oleh permintaan domestik yang cukup kuat.
“Di sisi lain, kinerja ekspor di kuartal ketiga tahun 2023 mengalami perlambatan seiring melemahnya permintaan global dan turunnya harga komoditas,” kata Made.
Naik 39%, pembiayaan baru Adira Finance sentuh Rp30,4 triliun
Dengan kondisi tersebut, di sepanjang kuartal III-2023 Adira Finance juga berhasil mencatatkan pembiayaan baru sebesar Rp30,4 triliun, tumbuh 39 persen (yoy).
Made menjelaskan seluruh segmen pembiayaan mengalami kenaikan terutama sepeda motor yang naik signifikan sebesar 45 persen, diikuti mobil dan non otomotif (multiguna, durables, dan lainya) masing-masing sebesar 35 persen.
Sementara itu, piutang pembiayaan yang dikelola Perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) pada posisi September 2023 mencapai Rp52,8 triliun, meningkat 26 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Dari sisi pendanaan, Perusahaan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan perusahaan induknya, Bank Danamon, dan memperoleh pinjaman eksternal yang meliputi pinjaman bank dan obligasi.
Per posisi September 2023, pembiayaan bersama mewakili 47 persen dari piutang yang dikelola. Sementara itu, total pinjaman Perusahaan pada September 2023 tercatat meningkat sebesar 43 persen (yoy) menjadi Rp15,4 triliun, terdiri dari pinjaman bank baik dalam negeri dan luar negeri dan obligasi, & sukuk masing-masing memberikan kontribusi 66 persen banding 34 persen. Hasilnya, gearing ratio stabil yaitu sebesar 1,5 kali.