Stanchart Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,2%, Ini Analisanya
Bunga acuan BI diprediksi turun 50 bps.
Jakarta, FORTUNE - Laporan Standard Chartered Global Focus Economic Outlook 2024 memperkirakan Pertumbuhan Ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mampu mencapai 5,2 persen di 2024. Proyeksi itu utamanya didorong oleh pertumbuhan investasi.
Vice Chairman ASEAN & President Commissioner Indonesia Standard Chartered, Rino Donosepoetro mengatakan, ekonomi RI masih cukup kuat dan tangguh menghadapi gejolak ekonomi global.
“Melihat lintasan perekonomian Indonesia di tahun ini, Standard Chartered memperkirakan pertumbuhan PDB sebesar 5,2 persen di tahun 2024, atau naik sedikit dari besaran 5,1 persen pada tahun sebelumnya,” kata Rino melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Jumat (2/2).
Ia juga mengutip hasil laporan Standard Chartered yang menunjukkan bahwa konsumsi swasta yang lebih tinggi serta pertumbuhan investasi yang masih relatif kuat dapat mengimbangi permintaan eksternal yang lebih lemah di tahun 2024. Belanja terkait pemilu dan consumer spending terkait berbagai hari besar diperkirakan akan turut memberikan dampak positif secara sementara bagi perekonomian sepanjang Semester 1-2024, sebelum adanya normalisasi pada Semester-II.
Luhut: PMA tumbuh positif didukung sektor hilir
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan yang hadir dalam acara peluncuran laporan tersebut juga menyampaikan, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) masih mencatatkan kinerja positif yang didukung oleh sektor hilir.
“Nilai total realisasi investasi, baik PMA maupun PMDN, mencapai Rp1.419 triliun pada tahun 2023, 17 persen lebih tinggi dari realisasi tahun sebelumnya, sedangkan total nilai realisasi investasi di sektor hilir mencapai Rp 375,4 triliun, menyumbang 26,5 persen dari seluruh realisasi investasi pada periode tersebut,” jelas Luhut.
Selain itu, menurutnya, realisasi PMA di sektor lain di luar sektor hilir juga menunjukkan kinerja positif pada tahun 2023. Hal ini mencerminkan kepercayaan investor asing yang jauh lebih baik terhadap Indonesia.
Bunga acuan BI diprediksi turun 50 bps
Terkait kebijakan moneter, Standard Chartered mempertahankan pandangannya bahwa Bank Indonesia (BI) akan menurunkan BI Rate sebesar 50 basis points (bps) pada paruh kedua tahun 2024, meskipun pemotongan lebih awal juga dapat terjadi jika perekonomian AS yang tengah melemah berhasil mendorong penurunan suku bunga The Fed lebih awal.
Di sisi lain, stabilitas Rupiah akan tetap menjadi tujuan kebijakan moneter utama bagi BI sepanjang tahun 2024, mengingat tingkat suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dan lingkungan makro dalam negeri yang relatif stabil.
“BI kemungkinan akan terus memperkuat langkah moneternya dan menyempurnakan instrumen miliknya untuk memberikan opsi penempatan yang menarik bagi investor asing,” kata Senior Economist, Standard Chartered Bank Indonesia, Aldian Taloputra.
Dengan demikian, Standard Chartered mempertahankan perkiraan inflasi rata-rata Indonesia selama tahun 2024 sebesar 2,9 persen secara year on year, atau lebih tinggi dari perkiraan inflasi bulan Oktober 2023 sebesar 2,6 persen. Standard Chartered juga memperkirakan kondisi sticky inflation pada semester pertama tahun 2024 yang akan menjaga inflasi umum tetap tinggi, mendekati batas atas kisaran target BI sebesar 1,5 persen hingga 3,5 persen, sebelum turun menjelang akhir tahun 2024.