FINANCE

Tren Harga Rumah di Semarang Naik 3,8 persen

Kenaikan harga rumah lebih tinggi dari inflasi.

Tren Harga Rumah di Semarang Naik 3,8 persenIlustrasi perumahan elit di Semarang (Unsplash/@churchmediamike)
27 September 2024

Jakarta,FORTUNE - Tren Harga Rumah di Semarang tercatat masih naik sebesar 3,8 persen secara tahunan. Bahkan pertumbuhan itu lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan nasional, yaitu sebesar 0,2 persen. 

Hal itu terungkap dari Rumah123 Flash Report edisi September 2024. Rumah123 pun telah melihat adanya lonjakan tren permintaan (enquiries) terhadap rumah yang dijual mulai pertengahan tahun 2023 lalu.  

"Hal ini tercatat konsisten sejak bulan April 2024. Sementara mayoritas kota-kota lain di Indonesia mengalami pertumbuhan harga tahunan yang secara umum lebih rendah dibandingkan inflasi, sehingga Semarang menjadi salah satu kota yang cukup potensial bagi investasi properti," kata Head of Research Rumah123, Marisa Jaya melalui keterangn reami di Jakarta, Jumat (27/9). 

Kenaikan harga rumah lebih tinggi dari inflasi

Ilustrasi KPR Perumahan/ Shuterstock Gungpri

Ia bahkan menuturkan, pertumbuhan harga rumah di Semarang lebih tinggi dibandingkan laju inflasi tahunan di Semarang yang hanya sebesar 1,85 persen. 

Puncak permintaan terjadi pada bulan Agustus 2023, dengan pertumbuhan permintaan rumah yang dijual sebesar 82,5 persen dan rumah yang disewa tumbuh sebesar 64,1 persen secara tahunan. 

Setelah Agustus 2023, tren permintaan bergerak relatif stabil. Secara year-to-date, per Agustus 2024, permintaan rumah yang dijual tumbuh 8 persen, sementara rumah yang disewa mengalami penurunan 10,6 persen. Hal ini memperlihatkan adanya pergeseran preferensi di kalangan calon pembeli potensial dengan lebih memilih rumah yang dijual. 

Pembeli rumah didominasi kelas menengah

Ilustrasi penyaluran kredit perumahan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.