HSBC Indonesia: Investasi Naik 53%, Didorong oleh Milenial
70% dari kenaikan investasi itu berkat milenial usia 26-40.
Jakarta, FORTUNE - Gulungan ombak pandemi mendorong sekelompok milenial menjadi lebih melek finansial. Sebelumnya, generasi ini erat dengan citra anak muda yang hanya berfokus pada kebutuhan gaya hidup.
Padahal, 6,1 juta (lebih dari 70 persen) dari 8,6 juta milenial merupakan milenial dewasa berusia 26-40. Populasi itu berasal dari milenial yang mendapat akses ke layanan perbankan di kota HSBC beroperasi, termasuk Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, dan Semarang.
Mereka yang berada pada rentang usia tersebut mayoritas telah menikah, memiliki anak, serta memiliki pendapatan dan pengeluaran lebih tinggi ketimbang milenial yang umurnya lebih muda.
Pandemi Mengubah Persepsi Milenial Dewasa Soal Keuangan
Krisis kesehatan akibat COVID-19 berdampak terhadap lebih dari 73 persen responden milenial dalam studi UBS Investor Watch (2020). Mengutip Business Insider, jajak pendapat itu melibatkan 3.750 investor kaya global. Generasi milenial yang dimaksud dalam studi itu adalah mereka yang berusia di antara 25-39.
Akibat pagebluk, 68 persen responden milenial takut tak memiliki tabungan cukup jika nantinya terjadi krisis karena pandemi lagi. 3 dari 4 milenial pun mengaku pandemi telah mengubah persepsi mereka tentang uang. Sekitar 71 persen milenial juga berpikir harus lebih giat bekerja untuk bisa kembali pulih dari dampak COVID-19.
Temuan itu didukung oleh hasil riset HSBC Indonesia (2019-2020) yang menyebut 67 persen dari milenial dewasa khawatir mengenai kondisi finansial selama pandemi. “Artinya, sebelum pandemi mungkin (mereka) kurang persiapan sehingga saat ada pandemi, di mana banyak kebutuhan baru, kemudian ada dampak terhadap pendapatan; langsung panik,” ujar Head of Customers Propositions and Marketing HSBC Indonesia, Fransisca Arnan, lewat konferensi pers virtual, Rabu (27/10).
Tingkat Investasi Meningkat
Bersamaan dengan pergeseran itu, tingkat investasi di Tanah Air pun melambung 53,47 persen pada 2019-2020. Menurut Fransisca, 70 persen kenaikan investasi itu terjadi berkat kelompok milenial dewasa dimaksud.
Fransisca berkata, “jadi sebelum pandemi ini juga sudah meningkat.”
76 persen milenial dalam survei HSBC Indonesia mengaku mempunyai akses informasi seputar investasi. Pencarian terkait investasi pun kian tinggi. Sayangnya, baru 38 persen saja yang memahami investasi yang mereka tekuni.
Temuan tersebut membuat Fransisca bertanya, “saat memulai investasi, teman-teman milenial sudah well informed belum ya? Sudah melakukan riset yang tepat atau belum? Sudah sesuai atau belum?”
HSBC Tangkap Peluang
Pergeseran pandangan milenial yang berujung pada peningkatan tingkat investasi itu membuka peluang bagi HSBC Indonesia. Unit usaha manajemen kekayaannya kini memoles kembali HSBC Advance guna menyokong milenial membangun kekayaan pada tiap tahap kehidupan.
“Pandemi ini telah mendorong mereka serius mengevaluasi kondisi keuangan personal dan mulai membangun keamanan finansial yang kuat,” ujar Director Wealth & Personal Banking PT Bank HSBC Indonesia, Edhi Tjahja Negara, dalam keterangan resminya.
HSBC Advance menawarkan layanan manajemen kekayaan, perencanaan tabungan, dan perlindungan asuransi. Ditambah dengan ketersediaan transaksi lewat perbankan seluler dan ATM yang bebas biaya 30 kali per bulan, bebas biaya tahunan kartu kredit, serta cashback.
Pengguna HSBC Advance dapat mulai berinvestasi dengan Rp 500.000, serta dapat memantau dan mengelola seluruh portofolio investasinya melalui satu platform digital.