Jakarta, FORTUNE – Jenama kopi legendaris, Bacha Coffee, melanjutkan ekspansinya di Indonesia dengan membuka gerai kedua di Plaza Indonesia. Pada gerai barunya tersebutm Bacha hadir dalam konsep butik kopi dan Takeaway bernuansa kota kuno Marrakech.
CEO Erajaya Food & Nourishment–pemegang lisensi Bacha Coffee di Indonesia–Gabrielle Halim, mengatakan pembukaan gerai kedua ini dilakukan menyusul tingginya antusiasme masyarakat terhadap gerai pertama mereka di Plaza Senayan dengan konsep Coffee Rooms & Boutiques.
“Hadirnya konsep Coffee Boutique dan Takeaway di Plaza Indonesia untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat terhadap kopi premium di Jakarta, sekaligus menawarkan perpaduan apik akan kemewahan dan kenyamanan,” ujar Gabrielle kepada media, Kamis (7/11).
Sesuai dengan visi sang pendiri, Bacha Coffee di Indonesia ingin setiap pengunjung yang datang ke butik Bacha Coffee di Indonesia, bisa merasakan pengalaman menikmati kopi terbaik dari seluruh dunia, tanpa harus bepergian ke luar negeri.
Gerai yang menempati area seluas 92 meter persegi ini, Bacha Coffee Plaza Indonesia menyediakan lebih dari 200 jenis kopi 100 persen Arabika yang berasal dari 35 wilayah penghasil kopi terbaik di seluruh dunia.
Salah satu yang berbeda di gerai Bacha Coffee Plaza Indonesia adalah layanan Takeaway, yang menyasar masyarakat di jantung kota Jakarta yang ingin menikmati kopi to-go di tengah sibuknya aktivitas sehari-hari.
Bacha Coffee menjual berbagai kopi terbaik dari seluruh dunia dalam empat kategori, yakni Single Origin, Fine Blended, Fine Flavoured, dan Naturally CO2 Decaffeinated. Khusus untuk kopi dari Indonesia, Bacha Coffee menghadirkan Kopi Luwak yang sebelumnya juga sudah dikenal di dunia.
Harga kopi yang ditawarkan pun beragam, mulai dari ukuran cup takeaway yang dijual rata-rata Rp99.500 per paket sampai varian termahal Kopi Paraiso Gold Coffee asal Brazil yang harganya mencapai sekitar Rp130 juta per kilogramnya.
Sejarah panjang
Bacha Coffee dikenal sebagai jenama yang berada di bawah V3 Gourmet. Sejarah jenama ini dimulai pada 1910 di Marrakech, Maroko di Istana Dar el Bacha, di mana para tokoh budaya dan pembesar politik terkemuka di masa itu berkumpul sambil menikmati kopi Arabika yang baru diseduh.
Presiden & CEO V3 Gourmet, Taha Bouqdib, mengungkapkan bahwa Bacha Coffee merupakan hasil kekayaan akan warisan. “Kami menawarkan pengalaman yang menggabungkan masa lalu dan masa kini, menjadikan 100 persen kopi Arabika sebagai pemeran utamanya,” katanya. “Semua indra berperan di sini, dan kopi kami adalah bintangnya.”
Khusus untuk gerai di Indonesia, Taha berharap Bacha Coffee bisa jadi salah satu destinasi yang bisa menghidupkan imajinasi para pengunjung, sama halnya seperti kopi yang dapat membawa penikmatnya ke berbagai penjuru asal kopi tersebut.
Di butik Bacha Coffee, para pengunjung akan dibawa ke kota kuno Marrakech, dengan dinding yang menawan dipenuhi berbagai kotak penyimpanan kopi berwarna ochre atau cokelat kekuningan, yang terbentang luas.