Ada Airbag hingga Rompi Antipeluru di Koleksi Terbaru Dior 2022

Tema proteksi di Paris Fashion Week 2022. Apa maknanya?

Ada Airbag hingga Rompi Antipeluru di Koleksi Terbaru Dior 2022
Koleksi Dior di Paris Fashion Week 2022/Dok. REUTERS
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Paris, FORTUNE - Rumah mode Dior menampilkan koleksi terbaru untuk musim gugur 2022 di hari kedua Paris Fashion Week, (1/3). Kali ini, sang desainer, Maria Grazia Chiuri, menampilkan gabungan elemen keindahan sekaligus proteksi diri.

Para model Dior yang melenggang di catwalk mengenakan berbagai perlengkapan proteksi. Mulai dari bantalan di bahu, korset airbag, hingga atasan yang tampak seperti rompi antipeluru. Apa maknanya?

Terinspirasi dari perang

Dok. Dior

Banyak yang berspekulasi jika koleksi terbaru ini terinspirasi dari perang yang tengah berlangsung di Ukraina. Namun, menurut Maria Grazia Chiuri, koleksi itu dibuat jauh sebelum militer Rusia mulai membombardir Ukraina pekan lalu. Namun, sang desainer mengatakan, bahwa dunia sudah "berperang" jauh sebelum konflik Ukraina.

"Covid-19 adalah bentuk lain dari perang. Kita semua pernah mengalami bulan-bulan yang sangat sulit. Ada banyak refleksi, di masa-masa sulit ini, tentang bagaimana menggabungkan keindahan, estetika, dan proteksi," kata direktur artistik Dior untuk pakaian perempuan itu, seperti dilansir dari AFP, Senin (7/3).

Desainer Italia berusia 58 tahun itu mengatakan kreasi terbarunya ditujukan untuk menemukan solusi teknis yang bisa lebih fungsional untuk tubuh perempuan. Pakaian yang ia tampilkan termasuk jaket bar khas Christian Dior yang didesain ulang dengan adaptasi teknologi tinggi.

Memadukan teknologi

Dok. Dior

Bekerja sama dengan D-Air Lab, jaket tersebut memiliki sistem pemanas internal, dan dikombinasikan dengan bantalan empuk di bagian pinggul, yang memberikan tampilan futuristik.

Dikutip dari WWD, D-Air Lab sendiri merupakan perusahaan rintisan yang memproduksi barang-barang proteksi diri seperti Antartika Suit, yang memungkinkan para ilmuwan untuk bekerja dalam suhu hingga minus 53 derajat Celsius.

"Pakaian itu sendiri merupakan bentuk perlindungan. Aspek itu sangat hadir dalam apa yang saya lakukan–perlindungan emosional serta perlindungan dalam arti yang tepat," kata Chiuri.

Sebagai seorang feminis, desainer itu juga memandang bahwa krisis yang terjadi saat ini merupakan bukti lebih lanjut dari kegagalan masyarakat yang didominasi laki-laki.

"Masalahnya adalah budaya dan patriarki. Harus ada lebih banyak perempuan dalam posisi pengambilan keputusan. Akan ada lebih sedikit perang," ujarnya.

Pertunjukan musim gugur-musim dingin menandai kembalinya Paris Fashion Week yang digelar mendekati normal sepenuhnya. Hampir semua label juga kembali mengadakan acara secara langsung seiring dengan kelonggaran pembatasan pandemi Covid-19 di Eropa.

Di sisi lain, perang yang terjadi di Ukraina membawa nada suram. Penyelenggara Paris Fashion Week mengeluarkan pernyataan agar para peserta pekan mode mengikuti acara dengan kesungguhan di tengah momen yang gelap ini.

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

IDN Channels

Most Popular

Apa Itu BRICS: Sejarah dan Perannya Melawan Dominasi G7
Indonesia Mulai Proses Pengajuan Keanggotaan BRICS
Melawan Putusan Pailit, Sritex Ajukan Kasasi
Prabowo Bakal Hapus Utang 6 Juta Petani & Nelayan, Jadi Beban Bank?
RI Bakal Gabung BRICS, CSIS: Tak Perlu Karena Sudah Ada di G20
SIDO Bagi Dividen Interim Rp18/Saham, Ini Jadwalnya