De Beers Memangkas Harga Berlian Labgrown Hampir 40%

De Beers juga memproduksi LDG dengan merek Lightbox.

De Beers Memangkas Harga Berlian Labgrown Hampir 40%
ilustrasi berlian terbesar di dunia (unsplash.com/Bas van den Eijkhof)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Raksasa Berlian De Beers memangkas harga batu-batuan yang dikembangkan di laboratorium atau Lab Grown Diamond (LGD) hampir 40 persen. Anjloknya harga grosir menjadi alasan utama langkah perusahaan yang berbasis di London ini, menurut laporan New York Post dikutip Senin (13/5). Permata buatan yang semakin populer di kalangan pembeli berlian yang hemat, justru  harganya merosot 37 persen menjadi US$500 per karat dari sebelumnya US$800. 

De Beers, yang memproduksi batu-batuan yang dikembangkan di laboratorium dengan merek Lightbox dan juga merupakan produsen berlian alami terbesar, mengatakan biaya yang lebih rendah akan menjadi “pengurangan permanen.”

Selama bertahun-tahun, De Beers menentang tren LGD dan meremehkan kualitasnya. Namun pada tahun 2018, perusahaan ini mengejutkan industri ketika meluncurkan Lightbox dan dua tahun kemudian membuka fasilitas manufaktur senilai US$94 juta di Gresham, Oregon. Keuntungan De Beers merosot selama beberapa tahun terakhir karena penjualan LGD tumbuh secara eksponensial, sementara penjualan berlian alam menurun.

Harga berlian alami juga dipangkas

Pada bulan Januari, perusahaan menurunkan harga berlian alam sebesar 10 persen untuk menghidupkan kembali penjualan.

“Perbedaan harga antara berlian alami dan berlian yang dihasilkan di laboratorium tumbuh dengan cepat, mempercepat kesadaran konsumen bahwa keduanya pada dasarnya adalah produk yang sangat berbeda ,” kata Sandrine Conseiller, kepala eksekutif merek De Beers dalam sebuah pernyataan.

“Kami percaya bahwa sangat penting bagi konsumen perhiasan untuk memahami bahwa berlian yang dihasilkan di laboratorium merupakan kategori produk yang berbeda, karena berlian tersebut tidak memiliki nilai ketahanan yang sama dengan berlian alami," katanya, menambahkan.

Dunia ritel turut terdampak kebijakan De Beers menurunkan harga LDG, tapi langkah ini dinilai sejalan dengan pasar. “De Beers sejalan dengan pasar,” kata Ria Papasifakis, kepala produk Ritani, toko perhiasan yang berbasis di New York City. Menurutnya, penjualan LGD Ritani “stabil” dan merupakan bagian besar dari penjualan perusahaan swasta. Permintaan liontin dan anting LGD di toko tersebut hanya meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Ritani mengenakan biaya yang dikenakan sekitar US$500 per karat untuk LGD dibandingkan dengan sekitar US$15.000 per karat untuk berlian alami. Nyatanya LDG masih bertahan dan diminati sebab kedua jenis berlian tersebut tidak mungkin dibedakan dengan mata manusia dan hanya dapat dideteksi dengan peralatan khusus.

Related Topics

De BeersBerlian

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya