De Beers Tambah Investasi US$1 Miliar di Tambang Bostwana
Pasokan berlian alam global sedang menurun.
Jakarta, FORTUNE - Di tengah penurunan permintaan, raksasa Berlian global De Beers, mengumumkan niatnya untuk menambah investasi sebesar US$1 miliar untuk memperpanjang umur tambang utamanya, Jwaneng, di Botswana,
Unit Anglo American (AAL.L) dan pemerintah Botswana, pemilik bersama Debswana Diamond Company, telah menyetujui anggaran yang akan mengubah tambang Jwaneng menjadi operasi bawah tanah. Debswana sebelumnya merencanakan investasi pada tahun 2018 untuk memperpanjang umur tambang selama 11 tahun mulai tahun 2024.
Melansir Reuters pada Kamis (11/1), De Beers menyatakan bahwa langkah itu diambil karena pasokan permata kasar dalam jangka panjang diperkirakan semakin ketat.
Meskipun penambangan berlian baru dimulai di proyek Luele di Angola tahun lalu, yang merupakan salah satu proyek terbesar di dunia, permintaan berlian mengalami penurunan.
Investasi demi pasokan yang stabil
CEO De Beers, Al Cook, menyatakan bahwa kelanjutan proyek bawah tanah Jwaneng akan menciptakan nilai baru bagi investor karena pasokan berlian alam global menurun.
“Pasokan berlian alam global sedang menurun, sehingga kelanjutan proyek bawah tanah Jwaneng akan menciptakan nilai baru bagi investor,” katanya.
Permintaan berlian kasar mengalami pelemahan dalam beberapa bulan terakhir karena India, yang memproses 90 persen berlian kasar dunia, meminta penambang global untuk mengurangi penjualan guna mengelola akumulasi stok.
"Investasi ini selaras dengan strategi kami untuk memprioritaskan investasi pada proyek-proyek dengan kualitas terbaik,” kata Cook.
Ia menegaskan bahwa investasi ini sejalan dengan strategi De Beers untuk memprioritaskan proyek-proyek dengan kualitas terbaik. Pada tahun lalu, De Beers juga menyetujui pakta penjualan berlian baru, yang akan meningkatkan bagian berlian pemerintah dalam usaha patungan Debswana menjadi 50 persen secara bertahap selama dekade berikutnya.