Di Tengah Lesunya Ekspor, Rolex dan Bucherer Masuk Pasar Cina

Showroom pertama Bucherer sejak diakuisisi Rolex pada 2023.

Di Tengah Lesunya Ekspor, Rolex dan Bucherer Masuk Pasar Cina
ilustrasi showroom rolex/Dok. rolex
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bucherer, perusahaan peritel Jam Tangan Mewah asal Swiss, baru saja membuka showroom Rolex di Shanghai, Cina. Ini merupakan showroom pertama yang dibuka Bucherer sejak diakuisisi Rolex pada 2023. Langkah ini menandai ekspansi pertama Bucherer ke luar pasar tradisionalnya di Eropa dan Amerika Serikat. Menurut blog Cina xbiao.com, showroom yang didedikasikan hanya untuk merek Rolex ini akan berlokasi di mal HKRI Taikoo Hui di Shanghai. 

Melansir WatchPro (8/10), pihak Bucherer mengonfirmasi kabar ini tetapi tanpa memerinci lebih lanjut mengenai tanggal pembukaan resmi. Situs web global Rolex telah memasukkan showroom di Shanghai ini ke dalam daftar dealer resmi dengan nama "Bucherer Trading (Shanghai) Co. Ltd.".

Langkah ini menarik perhatian banyak pihak karena beberapa dealer resmi Rolex mulai khawatir. Sebab ada potensi Bucherer mendapatkan keuntungan lebih dalam ekspansi pasar baru, terutama di pasar Asia yang berkembang pesat. Bucherer sebelumnya sudah memiliki operasi distribusi grosir untuk perhiasan dan jam tangan Carl F. Bucherer di Cina, tapi pembukaan ini menandai kehadiran ritel pertamanya di negara tersebut. Kehadiran toko langsung ini akan memungkinkan Rolex untuk memiliki kontrol yang lebih besar terhadap pengalaman pelanggan dan narasi merek di pasar barang mewah Cina yang sangat kompetitif.

Salah satu fitur utama dari toko ini adalah bagian di lantai dua yang akan menyimpan jam tangan Rolex bekas resmi yang terotorisasi. Ruang ini juga akan menawarkan layanan daur ulang, mencerminkan meningkatnya permintaan konsumen akan keberlanjutan dan produk barang mewah yang terjual kembali dengan sertifikasi.

Masih berharap sektor barang mewah bangkit

Pembukaan toko baru ini berlangsung di tengah situasi yang menantang bagi ekspor jam tangan Swiss ke Cina, yang mengalami penurunan sebesar 21,6 pesen secara tahunan pada paruh pertama tahun 2024. Meskipun demikian, Rolex tetap berkomitmen untuk memasuki pasar Cina, dengan harapan mendapatkan potensi jangka panjang dari keterlibatan langsung dengan konsumen Cina yang kaya.

Meskipun pasar Cina Daratan telah mengalami penurunan sejak pandemi, ada harapan baru bahwa sektor barang mewah akan terdongkrak oleh paket stimulus yang dilaporkan bernilai sekitar US$284 miliar atau kisaran Rp4.260 triliun yang direncanakan oleh pemerintah Cina pada akhir tahun ini.

Ekspor jam tangan Swiss mengalami puncaknya pada tahun 2021 dengan nilai CHF 3 miliar atau kisaran Rp52,5 triliun, tapi turun menjadi CHF 2,8 miliar pada tahun 2023, dan mengalami penurunan lebih lanjut sebesar 21,6 persen pada delapan bulan pertama tahun 2024. Meskipun demikian, saham perusahaan barang mewah seperti LVMH, Swatch Group, dan Richemont naik pekan lalu sebagai respons terhadap laporan mengenai paket stimulus tersebut.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

Riset: Gaji Pekerja Startup di Indonesia Menurun Tajam Sepanjang 2023
Jokowi: Deflasi dan Inflasi Harus Tetap Seimbang dan Terkendali
Kurs Rupiah terhadap Dolar Hari Ini, 7 Oktober 2024: Melemah 0,92%
OJK Ungkap 5 Modus Kejahatan yang Bisa Kuras Isi Saldo M-Banking
OJK Sebut Paylater Sebabkan Anak Muda Terlalu Banyak Utang
BUKA Melejit 25% di Awal Pekan Ini, Ada Isu Akuisisi Temu