Jakarta, FORTUNE - Dunia horologi dikejutkan kabar akuisisi Rolex terhadap Bucherer. Betapa tidak, pada pertengahan tahun biasanya tak ada gebrakan dalam dunia arloji ataupun ajang festival besar. Namun, Rolex membuat sebuah kejutan dengan mengakuisisi sebuah perusahaan ritel.
Bukan perusahaan ritel biasa, Bucherer hanya menjual arloji ternama dari berbagai jenama. Langkah akuisisi Bucherer kian memuluskan jalan perusahaan jam tangan dan perhiasan mewah asal Swiss ini sebagai pengecer resmi jam Rolex selama hampir 100 tahun berakhir.
“Mereka kini akan jadi bagian sejarah baru Rolex. Rolex sekarang akan menjadi pemilik Bucherer,” demikian mengutip Hodinkee, Senin (28/8).
Masa depan Bucherer di tangan Rolex
Usai diakuisisi, bagaimana bisni Bucherer selanjutnya? Pertanyaan ini belum terjawab sebab pihak Rolex belum dapat memberi lebih banyak informasi atau jawaban untuk itu. Nilai akuisi pun tak diketahui. Namun, melalui pengumuman resmi dari Rolex, ada beberapa hal penting yang menarik bagi lanskap industri ini.
Pertama, terkait struktur kepemilikan baru antara Rolex dan Bucherer ke depannya. Hal ini menarik diamati, sebab Rolex juga memiliki merek Tudor, yang beroperasi sebagai entitas independen dengan CEO dan fasilitas produksi sendiri di Le Locle, Swiss.
Dalam keterangan pers, Bucherer mengatakan telah memiliki lebih dari 100 toko di seluruh dunia, dengan 53 toko yang menjual produk Rolex dan 48 toko yang menjual produk Tudor. Perusahaan juga berperan sebagai pusat layanan purna jual resmi untuk kedua jenama itu,.
Kedua, mengenai nasib Tourneau, peritel yang telah diakuisisi pada 2018. Tourneau didirikan sejak tahun 1900 dan beroperasi di Amerika Serikat. Peritel ini memiliki cakupan pasar yang luas, menjual lebih dari 40 merek arloji mewah.
Alasan Bucherer dilepas ke Rolex
Walaupun sudah menjadi peritel raksasa, Jorg Bucherer sang pendiri dan pemimpin senior, nyatanya punya alasan kuat mau melego perusahaannya. Pria berusia 86 tahun ini ia tidak memiliki ahli waris yang dapat meneruskan Bucherer.
Jorg sejatinya sudah cukup lama mencari calon pembeli yang cocok. Setelah melalui pendekatan, Rolex akhirnya berjodoh dan Jorg setuju untuk menjual perusahaannya. Kedekatan keduanya sudah dimulai pada tahun 1924, ini juga menjadi faktor penting di balik akuisisi.
Tentunya, langkah Rolex ini akan memperkuat taji perusahaan Swiss itu di pasar arloji mewah. Namun, Rolex berjanji pihaknya akan tetap memprioritaskan kepentingan Bucherer, terutama jaringan ritel dan memperhatikan para pegawainya.