LVMH Jual Off-White ke Bluestar Alliance

Melanjutkan warisan Virgil Abloh.

LVMH Jual Off-White ke Bluestar Alliance
Dok. Pinterest/off white
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Grup mewah asal Prancis, LVMH, telah menjual merek streetwear Off-White, yang didirikan oleh mendiang desainer Virgil Abloh, kepada perusahaan manajemen merek Bluestar Alliance yang berbasis di New York. Kesepakatan ini terjadi hampir tiga tahun setelah Abloh meninggal dunia pada 2021. Bluestar Alliance sebelumnya memiliki beberapa merek fesyen ternama seperti Scotch & Soda, Elie Tahari, Bebe, dan Hurley.

LVMH tidak mengungkapkan detail dari kesepakatan ini. “LVMH bangga dengan warisan yang telah dibangun Off-White di bawah kepemimpinan visioner Virgil Abloh. Bluestar Alliance adalah mitra yang sempurna untuk melanjutkan warisan itu,” ujar LVMH dalam pernyataan resminya.

CEO Bluestar, Joey Gabbay, juga menegaskan, “Pengambilalihan Off-White akan memungkinkan kelanjutan momentum budaya dan kreatif yang dimulai oleh Virgil.” Demikian melansir Financial Times, Selasa (1/10).

Membangkitkan kejayaan Off-White

Pada 2021, LVMH sempat meningkatkan kepemilikan minoritasnya di Off-White dan mengendalikan merek tersebut sebelum Abloh meninggal dunia. Kala itu, LVMH berharap bisa memberikan peran lebih besar kepada Abloh untuk meluncurkan berbagai merek dan kolaborasi.

Abloh dipekerjakan pada 2018 untuk merancang pakaian pria di Louis Vuitton, langkah yang mengejutkan industri fesyen namun terbukti berhasil. Dengan pendekatan yang menggabungkan sneakers dan kamuflase dengan pakaian formal, Off-White berhasil menarik perhatian konsumen muda.

Namun, melanjutkan kejayaan Off-White tanpa sosok Abloh terbukti menantang. Permintaan streetwear menurun, dan pasar barang mewah global juga melambat. Upaya menaikkan citra merek tidak diterima dengan baik oleh konsumen dan pembeli grosir.

Masalah lain yang muncul adalah kepemilikan merek dagang Off-White yang dipegang oleh LVMH, sementara perusahaan operasionalnya masih terkait dengan perjanjian lisensi bersama New Guards Group, yang dimiliki oleh peritel online Farfetch yang tengah menghadapi kesulitan keuangan. Perjanjian lisensi ini akan dinegosiasi ulang tahun depan.

CEO Off-White, Cristiano Fagnani, menyebut situasi "kritis" saat mengambil alih pada 2023. “Hal ini sebagian karena keputusan untuk mengubah posisi merek, dan sebagian lagi karena tantangan di Farfetch,” ujarnya dalam wawancara dengan Business of Fashion.

Sejak itu, Off-White berusaha menghidupkan kembali brand-nya, termasuk memulai debut di New York Fashion Week dan mengumumkan kemitraan dengan tim bola basket wanita WNBA, New York Liberty, sebagai langkah dalam memperluas jangkauan kolaborasi di dunia olahraga wanita.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Harga BBM Terbaru per 30 September 2024, Untuk Semua Wilayah
Waspada IHSG Terkoreksi, Dibayangi Sejumlah Sentimen
Daftar Pemegang Saham Tol Transjawa Setelah Divestasi JSMR
OpenAI Ditaksir Merugi Rp75,58 Triliun Akhir Tahun, Ini Sebabnya
Laba ABM (ABMM) Lo Kheng Hong Turun 51%, Saham Tertekan
Permata Bank Luncurkan Logo Baru, Ikuti Logo Bangkok Bank