LUXURY

India Bakal Jadi Surga Baru Produk Barang Mewah

Proyeksi di Timur Tengah, India, Afrika, Asia Tenggara.

India Bakal Jadi Surga Baru Produk Barang Mewahilustrasi chanel (dok. timeinternational)
09 January 2024

Jakarta, FORTUNE - Tahun 2023 menjadi momentum melajunya industri Barang Mewah global, dengan merek-merek terkemuka Eropa mengarahkan perhatian mereka ke pasar-pasar baru dan berkembang.

Dari pameran koleksi di Mumbai hingga acara Chanel di Tokyo, perusahaan-perusahaan ini tidak hanya berupaya menarik pelanggan baru dan memperluas jangkauan ritel, tetapi juga untuk berkolaborasi dengan komunitas lokal dan pengrajin.

Proyeksi pertumbuhan global untuk pasar barang mewah menunjukkan kenaikan sebesar 11-13 persen, mencapai €1,5 triliun pada tahun 2023. Namun, negara maju seperti AS diprediksi tetap stagnan, sementara Tiongkok, pasar penting lainnya, menghadapi tantangan makroekonomi.

Untuk mencapai pertumbuhan yang diinginkan, perusahaan kelas atas beralih ke pasar negara berkembang. Amerika Latin (Meksiko), Timur Tengah (Arab Saudi), dan Asia (India dan Filipina) menjadi fokus utama, mendapat perhatian karena peluang besar yang ditawarkan. 

Ke depan, industri barang mewah global diprediksi akan kembali normal. Negara-negara dengan potensi pertumbuhan tertinggi, seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, dan Meksiko, diharapkan berperan penting.

"‘Ekonomi normal baru’ membuka ruang untuk nilai-nilai alternatif dan kriteria pengeluaran," ungkap Roberts dari Euromonitor, kepada Vogue Business.

"Makna kemewahan telah mengalami metamorfosis, dan tren seperti diversifikasi, digitalisasi, proposisi nilai, dan keberlanjutan akan terus membentuk industri ini,” katanya, menambahkan.

Melansir Vogue Business, Senin (9/1), ada empat pasar negara berkembang yang menonjol pada tahun 2023 dan berpotensi menjadi pusat tren tahun 2024.

Pertumbuhan di Asia Tenggara

Perlambatan di pasar seperti Korea Selatan dan Tiongkok mendorong pertumbuhan di Asia Tenggara. Kawasan ini, terutama Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, Indonesia, dan Filipina, diproyeksikan tumbuh sebesar 4,8 persen pada tahun 2024. Thailand memimpin pertumbuhan berkat meningkatnya basis konsumen lokal, pariwisata, dan investasi asing.

Singapura dan Vietnam juga menjadi pasar penting yang terus berkembang. Dengan estimasi pasar barang mewah Singapura mencapai US$9 miliar tahun ini dan meningkat menjadi US$11,1 miliar pada tahun 2024, serta Vietnam yang diperkirakan akan tumbuh sebesar 3,3 persen per tahun hingga 2028, merek-merek kelas berat memperluas jejak ritel mereka di kedua negara.

Penguatan posisi India

India mencapai "kedewasaan" dalam lanskap kemewahan, menarik perhatian merek-merek Barat. Dior memulai tren ini dengan pertunjukan di Mumbai, dan peningkatan minat barang mewah di kalangan pelanggan lokal membuat India menjadi tujuan menarik bagi merek kelas atas.

Konsolidasi posisi India tidak hanya dalam fesyen mewah, tetapi juga sebagai pusat kecantikan dan kosmetik berkembang pesat, menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan di sektor ini.

Lanskap konsumen mengalami pergeseran yang nyata di India pada tahun 2023 seiring dengan terjadinya inflasi , tekanan pada sektor pertanian, penurunan perdagangan, pembelian aspirasional, dan dan premiumisasi yang menentukan pola konsumsi. Pasar perkotaan telah menjadi pendorong pertumbuhan didorong perdagangan modern dan e-commerce.

Sementara itu, konsumen kelas bawah ragu-ragu untuk berbelanja sementara masyarakat kaya menghabiskan banyak uang untuk membeli barang-barang premium. Namun, tanda-tanda pemulihan juga terlihat di tengah harapan kebangkitan konsumsi secara keseluruhan pada tahun 2024.

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.