Dongkrak Penjualan Akhir Tahun, Mercedes Benz Luncurkan 2 Model Baru
Penjualan Mercedes Benz sempat menurun seiring lesunya pasar
Jakarta, FORTUNE - Mercedes-Benz meluncurkan dua model baru yakni The New GLS 450 dan The New All-Electric EQB 250+. Kehadiran kedua model facelift ini diharapkan mampu mendongkrak penjualan di tengah lesunya pasar Otomotif.
Adapun, kedua model ini hadir di tengah ajang Star Expo 2024 yang digelar selama empat hari di Senayan City, Jakarta.
President Director Inchcape Automotive Indonesia, Khoo Shao Tse mengatakan ajang pameran tersebut bisa menjadi strategi perusahaan dalam mendekatkan produknya dengan konsumen dan menggerakkan penjualan di tengah kelesuan industri otomotif hingga paruh pertama 2024. Total, akan ada 12 mobil yang dipamerkan di ajang tersebut, termasuk dua model yang baru dirilis.
“Dua model ini memperkuat komitmen kami dalam kemewahan dan standar keamanan,” katanya di Jakarta, Kamis (10/10).
SUV mewah, GLS 450 yang merupakan bagian dari S-Class menawarkan kemewahan dan kenyaman berkendara dengan sistem suara surround Burmester®, multimedia MBUX yang canggih, dan trim kayu oak berpori terbuka—memberikan pengalaman seperti konser mewah di dalam mobil.
Sedangkan EQB 250+ adalah Mobil Listrik yang menggabungkan kenyamanan interior yang luas dengan sustainable power, menjadikannya EV yang ideal untuk keluarga modern di Indonesia berkapasitas 7 kursi. Kedua kursi paling depan dilengkapi dengan electric memory seats, ditemani oleh sistem multimedia MBUX yang canggih dan ambient lighting yang juga bisa disesuaikan dengan kenyamanan penumpang.
Menampilkan jarak tempuh yang mengesankan hingga 535 km, dilengkapi dengan DISTRONIC dan Active Brake Assist, memastikan pengalaman berkendara yang aman, sempurna untuk perjalanan jauh di saat liburan.
The New GLS 450 dipasarkan dengan harga Rp2,75 miliar- off-the-road, sedangkan mobil listrik EQB 250+ terbaru dipasarkan dengan harga Rp1,66 miliar off-the-road.
Strategi Mendorong Penjualan
Direktur Pemasaran Inchcape Indomobil Distribution Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto juga menampik lesunya penjualan kendaraan di ipasar sejak awal tahun.
Apalagi, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), menunjukkan penjualan ritel mobil nasional turun 11,9 persen pada Januari-September 2024 menjadi 657.223 unit jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Demikian juga dengan penjualan wholesales yang turun 16,2 persen secara tahunan.
Kondisi sulit industri otomotif dan turunnya penjualan kendaraan nasional, menurutnya terjadi di seluruh brand dan segmen, tak terkecuali pada brand perusahaan.
Penurunan penjualan Mercedes Benz salah satunya disebabkan oleh kekosongan model. “[Penurunan] terbesar itu salah satunya karena backbone kami E-Class selama beberapa bulan tidak ada model itu. Sehingga kami harap, setelah launching, supply akan normal,” katanya.
Untuk menggerakkan volume penjualan, ada sejumlah strategi yang akan diterapkan. “Kami akan tetap meluncurkan produk baru sebagai tumpuan untuk menggerakkan penjualan,” katanya.
Hingga saat ini, total perusahaan telah meluncurkan 10 model baru maupun facelift dan satu model baru lain di penghujung tahun. “Dengan produk-produk baru ini kami ingin memaksimalkan penjualan. Harapannya di kuartal IV ada perbaikan,” katanya.
Strategi berikutnya, eksibisi yang dinilai mampu menjadi sarana efektif untuk untuk mendekatkan brand ke pelanggan serta memperluas kolaborasi.