Pasar Koreksi, CEO Indodax: Tanda Pasar Kripto Kian Matangp

Oscar yakin Bitcoin akan kembali mengalami kenaikan.

Pasar Koreksi, CEO Indodax: Tanda Pasar Kripto Kian Matangp
Ilustrasi Bitcoin fisik. (Shutterstock/Kitti Suwanekkasit)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Oscar Darmawan: Bitcoin sedang koreksi pasar menuju kematangan pasar kripto.
  • Peluang bagi investor masuk pasar dengan keberanian dan kehati-hatian.
  • Momentum pasca halving Bitcoin bisa meningkatkan harga, trader perlu trading plan yang matang.

Jakarta, FORTUNE –  Pasar Kripto menghadapi perubahan harga bitcoin beberapa waktu terakhir. CEO Indodax, Oscar Darmawan, mengatakan Bitcoin saat ini memang sedang berada di titik rendah untuk sementara waktu. Namun, koreksi pasar merupakan hal alami menuju kematangan pasar kripto.

Kondisi ini bisa jadi peluang bagi investor untuk berani masuk pasar. "Koreksi saat ini adalah bagian yang tak terhindarkan dari perjalanan menuju perkembangan ekosistem kripto, di mana keberanian dan kehati-hatian harus saling beriringan," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (14/5).

Menurutnya, ada beberapa faktor yang memengaruhi koreksi pasar, seperti musim pajak di AS, halving Bitcoin, suku bunga, dan fluktuasi arus masuk ETF (Exchange-Traded Fund).

Dalam situasi yang fluktuatif, investor perlu memiliki pemahaman mendalam tentang dinamika pasar kripto dan kesadaran faktor penyebab yang mempengaruhi fluktuasi harga. "Dengan informasi yang tepat, para investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi dan mempersiapkan strategi yang sesuai dengan situasi pasar yang dinamis," katanya.

Optimisme pasar

CEO Indodax, Oscar Darmawan. (Dok.Indodax)

Lebih lanjut, Oscar meyakini bahwa momentum pasca halving Bitcoin tetap bisa meningkatkan harga Bitcoin, meski masih terdapat kemungkinan terjadinya penurunan harga sementara.

"Jika dilihat dari historisnya, setelah koreksi Bitcoin akan mengalami kenaikan, dan ini adalah kesempatan yang baik bagi para investor dan trader untuk memanfaatkan momen buy the dip di harga yang rendah," katanya.

Dengan demikian, seorang trader harus memiliki trading plan yang matang, agar tahu langkah apa yang harus diambil pada saat harga Bitcoin naik maupun turun. Salah satu yang bisa dilakukan, menurut Oscar, adalah melakukan investasi dengan teknik Dollar Cost Averaging (DCA).

Seperti diketahui, pekan ini harga Bitcoin mengalami rentang harga yang cukup lebar dengan harga terendah mencapai US$56.552 dolar atau Rp911,78 juta (kurs Rp16.122,93 per dolar AS) per 1 Mei 2024.

Sedangkan, harga tertinggi pernah mencapai US$64.734 dolar (Rp1,04 miliar) pada 6 Mei 2024.

Adapun, pada 13 Mei 2024, Bitcoin diperdagangkan di sekitar harga US$62.761 dolar atau Rp1,01 miliar.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil