Obligasi merupakan salah satu jenis investasi yang banyak dipakai untuk investasi jangka panjang. Surat utang berjangka ini biasanya diterbitkan oleh pemerintah, korporasi, atau lembaga keuangan.
Lewat keuntungan yang ditawarkan, obligasi jadi aset yang banyak dijadikan pilihan investasi menguntungkan. Namun, seperti instrumen investasi lainnya, obligasi juga memiliki risiko tersendiri yang penting dijadikan bahan pertimbangan.
Agar investasi dilakukan lebih bijaksana, berikut sejumlah kelebihan dan kekurangan investasi obligasi yang penting untuk diketahui calon investor.
Kelebihan investasi obligasi
Sebagai instrumen investasi, obligasi menawarkan sejumlah keuntungan bagi investor. Surat berharga satu ini memberikan manfaat finansial yang menjanjikan. Tidak heran, obligasi termasuk banyak diminati di kalangan investor.
Berikut beberapa kelebihan obligasi yang bisa diperoleh oleh investor.
1. Memperoleh kupon atau bunga berkala
Salah satu alasan obligasi banyak diminati adalah mampu memberikan penghasilan tetap. Pasalnya, imbal hasil yang diberikan dalam bentuk kupon atau bunga dan dibayarkan secara berkala.
Jangka waktu bervariasi, mulai dari tiga bulan atau enam bulan sekali sesuai dengan ketentuan penerbit obligasi.
2. Ada banyak pilihan
Berbicara tentang penerbitan, surat utang dapat diterbitkan oleh berbagai pihak, mulai dari pemerintah, korporasi, dan lembaga keuangan lainnya.
Dengan pilihan penerbit, investor dapat mengalokasikan dana pada beberapa penerbit sesuai dengan kebutuhan. Daya tarik yang dimiliki obligasi inilah yang menjadikan instrumen satu ini ideal untuk diversifikasi portofolio.
3. Dapat diperjualbelikan
Keuntungan obligasi berikutnya adalah produknya dapat diperjualbelikan di pasar modal. Transaksi tersebut bisa dilakukan kapan saja sebelum jatuh tempo dengan para investor lainnya.
Prosesnya juga dapat dilakukan secara online melalui sejumlah platform lembaga keuangan terpercaya.
4. Potensi capital gain
Ketika menjual aset obligasi di pasar sekunder, peluang mendapatkan capital gain bisa diperoleh. Keuntungan tersebut diperoleh dari selisih harga yang didapatkan dari penjualan dan harga beli produk obligasi.
Untuk memaksimalkan keuntungan, Anda dapat menjual obligasi saat harga mencapai nilai tinggi dari harga beli.
5. Dapat dijadikan agunan
Daya tarik obligasi lainnya adalah produknya dapat dijadikan agunan untuk memperoleh pinjaman bank. Selain pinjaman, surat utang juga bisa dipakai sebagai jaminan ketika membeli saham di bursa efek.
Kekurangan investasi obligasi
Pada dasarnya, setiap kegiatan investasi memiliki risikonya masing-masing, termasuk investasi obligasi. Sebagai investor yang cermat, penting untuk mengetahui segala risiko yang mungkin akan dihadapi.
Berikut beberapa kekurangan obligasi yang bisa dipertimbangkan terlebih dahulu sebelum berinvestasi.
1. Risiko gagal bayar
Di samping keuntungan yang didapatkan, obligasi juga tidak luput dari risiko investasi. Salah satunya adalah penerbit mengalami gagal bayar.
Dalam kondisi tersebut, pihak penerbit tidak mampu membayar atau melunasi bunga kepada pemilik obligasi. Akibatnya, investor akan kehilangan sumber pendapatannya.
2. Mengalami capital loss
Ketika menjual surat utang di pasar sekunder, risiko mengalami capital loss bisa dialami oleh investor sebelum masa jatuh tempo.
Kerugian modal tersebut mengakibatkan harga jual yang ditetapkan lebih rendah daripada harga beli sebelumnya.
3. Risiko suku bunga
Seperti yang diketahui, obligasi menawarkan imbal hasil berupa bunga atau kupon. Dalam cara kerja, besaran bunga imbalan ini bergantung pada nilai pasar keuangan.
Jika harga obligasi sedang naik, tingkat suku bunganya menurun. Begitu sebaliknya, penurunan harga obligasi di pasar keuangan bisa berdampak pada tingkat bunganya naik.
4. Likuiditas terbatas
Meskipun keuntungan dari kupon dibayarkan secara berkala, dana dari hasil bunga obligasi tidak bisa dicairkan dalam bentuk uang tunai setiap saat.
Likuiditas yang terbatas ini tentu menyulitkan investor untuk dapat mencairkan dana investasi dengan cepat, terutama dalam menghadapi situasi mendesak.
5. Risiko inflasi
Kekurangan obligasi berikutnya adalah risiko inflasi. Ketika kenaikan harga terjadi secara signifikan, daya beli obligasi menurun. Hal tersebut juga berlaku sebaliknya.
Permintaan pasar yang menurun akibat inflasi tentu berdampak pada nilai rill investasi yang akan menurun seiring waktu.
Potensi penurunan nilai inilah yang harus diperhitungkan calon investor sebelum mengambil keputusan investasi.
Tips memilih investasi obligasi yang tepat
Selain mengetahui kelebihan dan kekurangan investasi obligasi, terdapat sejumlah tips dalam memilih investasi yang tepat. Dengan begitu, investasi yang dilakukan bisa lebih bijak dan sesuai dengan kebutuhan.
Berikut beberapa tips yang bisa dicoba.
- Pastikan untuk mengecek latar belakang penerbit obligasi dan reputasinya. Hindari penerbit obligasi dengan catatan kinerja buruk.
- Lakukan riset dan pilih platform investasi yang sesuai dengan kebutuhan.
- Sesuaikan jangka waktu obligasi dengan tujuan dan rencana investasi.
- Perhatikan tingkat suku bunga sebelum berinvestasi. Tujuannya untuk memaksimalkan imbal hasil yang didapatkan.
- Tentukan waktu yang tepat untuk berinvestasi untuk memaksimalkan peluang meriah untung banyak.
Demikian sejumlah kelebihan dan kekurangan investasi obligasi yang dapat dipertimbangkan terlebih dahulu. Tertarik untuk berinvestasi di obligasi?