Sejumlah perusahan batu bara di Indonesia tercatat sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Beberapa saham perusahaan tersebut juga menjadi favorit bagi sebagian investor.
Pasalnya, sektor batu baru dinilai memiliki prospek menjanjikan dengan harga yang tergolong tinggi sehingga menawarkan imbal hasil menguntungkan. Terlebih produksi batu baru di Indonesia melimpah sehingga industrinya berkembang pesat.
Tidak heran, investor yang tertarik untuk memasukan saham di sektor batu bara ke dalam portofolio. Bagi investor yang berminat, berikut beberapa Saham Batu Bara yang bisa dijadikan pilihan investasi menarik.
1. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
Saham batu bara yang pertama datang dari PT Adaro Energy Tbk. Di dalam industri batu bara, perusahaan tersebut memiliki tren pertumbuhan yang stabil.
Dikenal dengan kode emiten ADRO, perusahaan swasta ini memiliki empat perusahaan tambang produksi batu bara. Tidak heran, Adaro termasuk salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia.
Adaro Energy telah melantai di BEI per 16 Juli 2008. Sejak saat itu, saham ADRO jadi pilihan banyak investor yang tertarik di sektor pertambangan. Hingga akhir 2023, kepemilikan saham publiknya mencapai 32,79 persen.
2. PT Atlas Resources Tbk (ARII)
Berdiri sejak tahun 2007, PT Atlas Resources Tbk merupakan salah satu perusahaan produsen batu bara terkemuka di Indonesia.
Perusahaan tersebut banyak bergerak di sektor ekspor dan impor bahan bakar padat, termasuk batu bara serta penyedia transportasi di bidang pertambangan.
Di tahun 2021, perseroan menerbitkan saham lewat Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 131 ribu saham senilai Rp200 per saham.
Tepat pada tanggal 25 Mei 2021, PT Atlas Resources Tbk resmi melantai di BEI dengan kode emiten ARRI.
3. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
Salah saham batu bara primadona investor di pasar modal adalah PT Bumi Resources Tbk. Berada di bawah naungan perusahaan milik Grup Bakrie, perusahaan ini menjadi yang terdepan dalam industri pertambangan batu bara.
Berdiri sejak tahun 1973, ruang lingkup usahanya luas meliputi eksplorasi kandungan batu bara dan minyak. Pada Juli 1990, PT Bumi Resources Tbk. melantai di bursa pasar modal dengan kode emiten BUMI.
Berdasarkan laporan keuangan tahun 2024, BUMI membukukan pendapatan sebesar 926,88 juta dolar AS atau Rp 14,75 triliun hingga kuartal III-2024.
4. PT Kapuas Prima Coal (ZINC)
PT Kapuas Prima Coal merupakan perseroan yang kegiatan usahanya berfokus pada bidang pertambangan dan perdagangan. Diketahui bahwa perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 2005.
IPO pada tahun 2017 lalu, PT Kapuas Prima Coal mencatatkan nama ZINC di lantai bursa. Kini, saham PT Kapuas Prima Coal memiliki nilai transaksi sebesar Rp25.250.000.896, mengutip IDN Financials (18/12/2024).
5. PT Bayan Resources Tbk (BYAN)
Pilihan saham batu bara berikutnya adalah PT Bayan Resources Tbk. Berbasis di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, perusahan ini milik konglomerat Low Tuck Kwong.
Bergerak di produksi batu bara, perusahaan tersebut berhasil mencatat pendapatan sebesar 3,581 miliar dolar AS di tahun 2023.
6. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS)
Sejak tahun 1997, PT Golden Energy Mines Tbk fokus dalam sektor pertambangan yang bergerak di bidang eksplorasi, pengembangan, produksi, dan pemasaran batu bara dalam negeri.
Emiten GEMS ini telah mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan. Dilansir laman Indopremier (18/12/2024), selama sembilan bulan pertama tahun 2024, perusahan ini berhasil membukukan laba bersih sebesar 397,4 juta dolar AS, yakni tumbuh sebesar 2,87 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.
7. PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA)
PT Bukit Asam (Persero) Tbk merupakan salah satu saham batu bara milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perusahaan ini sudah berdiri sejak zaman kolonial Belanda pada tahun 1919 di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
Kegiatan usahanya banyak berkecimpung pada kegiatan pertambangan meliputi penelitian, eksplorasi, pengolahan, hingga perdagangan batu bara.
Di tahun 2002, PT Bukit Asam mencatatkan dirinya sebagai perusahaan publik di BEI dengan kode emiten PTBA.
Termasuk primadona saham di sektor energi, PTBA memiliki prospek yang menguntungkan. Bukit Asam berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp38,49 triliun dengan laba bersih Rp6,11 triliun di tahun 2023.
8. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA)
Dengan pengalaman sekitar 27 tahun di sektor batu bara, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk merupakan perusahaan yang tergabung dalam Grup Sinarmas milik Eka Tjipta Widjaja.
Mulai beroperasi di tahun 1998, perusahaan ini bergerak di industri pertambangan baru bara dan pembangkitan listrik tenaga uap. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk resmi melantai di pasar modal di tahun 2009 dengan kode emiten DSSA.
Berdasarkan laporan keuangan tahunan, perusahaan ini berhasil mendapatka nilai ekonomi sebesar 5.075,0 juta dolar AS di tahun 2023.
9. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
Perusahaan batu bara lainnya lainnya yang juga banyak dilirik investor adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk. Sejak tahun 1987, perusahaan tersebut menjalankan bisnis utama di sektor pertambangan dan perdagangan batu bara.
Pemasarannya cukup luas mencakup kawasan Asia, Pasifik, dan Eropa. Selain pasar internasional, Indo Tambangraya Megah juga memiliki pasar di dalam negeri.
Dilansir laman resmi ITMG (18/12/2024), pada tahun 2023, perusahan ini berhasil mencatatkan pendapatan sebesar 2.374 juta dolar AS dengan total aset 2.188 juta dolar AS.
10. PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR)
Berpusat di Kalimantan Timur, PT Baramulti Suksessarana banyak bergerak di pertambangan dan penjualan batu bara dengan tujuan ekspor. Beberapa negara yang jadi tujuan, yaitu India, Korea Selatan, dan China.
Perusahan ini telah tercatat di BEI pada 8 November 2012 dengan kode emiten BSSR.
Itu dia beberapa saham batu bara yang bisa jadi pilihan investasi yang menguntungkan. Tertarik untuk mencoba berinvestasi pada sektor energi?