Fortune Recap
- Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
- Produsen batu bara yang memiliki lima area pertambangan di Kalimantan Timur dan Telah.
- Mulai konstruksi smelter aluminium di Kalimantan Utara.
- Mengantongi saham sebesar Rp40,8 miliar di Bursa Efek Indonesia.
- Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
- Fokus dalam pertambangan batu bara dengan volume produksi 35,75 juta ton di QI 2024.
- Mencatatkan laga inti sebesar 440 juta dolar AS dan EBITDA operasional sebesar 604 juta dolar AS.
- Kena
Saham energi termasuk salah satu sektor yang cukup diminati di kalangan investor. Sektor ini meliputi perusahaan yang melakukan aktivitas eksplorasi, pengembangan, dan distribusi energi.
Salah satu alasan saham energi banyak diminati, yaitu dividen yang ditawarkan cukup tinggi dan stabil. Selain itu, sejumlah perusahaan energi memperlihatkan prospek yang menjanjikan untuk investasi jangka panjang.
Kira-kira daftar saham sektor energi apa saja yang ada di Indonesia? Berikut beberapa emiten energi yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
1. Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
Bergerak di sektor energi, tepatnya dalam produksi batu bara, Adaro Minerals Indonesia termasuk emiten yang cukup diminati di BEI. Perusahaan ini merupakan anak usaha Adaro Energy.
Diketahui perusahaan ini telah memiliki lima area pertambangan yang terletak di Kalimantan Timur dan Kalimantan Telah.
Tidak hanya batu bara, Adaro Minerals Indonesia juga telah memulai konstruksi smelter aluminium di Kalimantan Utara.
Lewat produksi batu bara, perusahaan ini berhasil mengantongi saham sebesar Rp40,8 miliar yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
2. Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
Perusahaan dengan kode ADRO ini juga termasuk ke dalam daftar saham sektor energi yang cukup populer.
Fokus dalam pertambangan batu bara, Adaro Energy Indonesia Tbk telah memiliki anak perusahaan yang juga bergerak di bidang yang sama.
Di QI 2024, PT Adaro Energy Indonesia Tbk dan perusahaan yang tergabung dalam Grup Adaro telah mencapai volume produksi sebesar 35,75 juta ton.
Angka tersebut memperlihatkan kenaikan senilai 7 persen dari QI tahun 2023.
Selain itu, perusahaan ini sukses mencatatkan laga inti sebesar 440 juta dolar AS dan EBITDA operasional sebesar 604 juta dolar AS.
3. Atlas Resources Tbk (ARII)
Atlas resources Tbk merupakan salah satu produsen batu bara yang cukup bergengsi di Indonesia. Sejak tahun 2007, perusahan tersebut berkembang cukup pesat dengan melakukan akuisisi, eksplorasi, dan pengembangan.
Awalnya, perusahaan ini hanya berfokus pada wilayah pertambanagn regional berskala kecil.
Seiring berjalanya waktu, perusahaan diketahui memiliki total enam kawasan pertamabngan yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
4. PT Bayan Resources Tbk (BYAN)
PT Bayan Resources Tbk termasuk salah satu daftar saham sektor energi yang juga meramaikan Bursa Efek Indonesia. Tercatat jumlah saham yang beredar di pasar modal mencapai angka Rp33,3 miliar saham.
Bergerak di bidang pertambangan open cut, perusahaan ini dikenal berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Produksi batu baranya memperlihatkan pertumbuhan yang signifikan.
Produksi batu baranya berfokus di kawasan Kalimantan Timur dan Selatan. Di tahun 2023, perusahaan ini berhasil mencatatkan jumlah produksi sebesar 45 juta ton.
5. Bumi Resources Tbk (BUMI)
Salah satu produsen batu bara yang juga cukup terkenal di Indonesia adalah Bumi Resources Tbk atau lebih dikenal dengan kode BUMI di pasar modal.
Berdiri di tahun 1973, perusahaan ini fokus pada pertambangan batu bara, minyak, gas, dan mineral nonbatu bara.
Pada Q1 2024, Bumi Resources Tbk sukses mencatat jumlah penjualan dan produksi meningkat sebesar 7 persen dengan total pendapatan 135 juta dolar AS.
Bahkan, BUMI berhasil meraih penghargaan Laporan Keberlanjutan Terbaik selama empat kali berturut-turut dengan nilai A+ dari FIHRRST.
6. Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE)
Sejak 9 Januari 2023, Cakra Buana Resources Tbk berhasil melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode CBRE. Di pasar modal, jumlah saham yang beredar telah mencapai nilai Rp4,5 miliar.
Perusahaan yang bergerak pada sub industri distribusi batu bara ini sudah beroperasi sejak tahun 2016. Fokus perusahaan ini meliputi penyediaan kapal laut, kapal tongkang, dan kapal tunda.
7. Energi Mega Internasional Tbk (ENRG)
Energi Mega Internasional Tbk juga perusahaan yang sudah terdaftar di pasar modal sejak tahun 2004. Hingga saat ini, jumlah saham yang beredar senilai Rp24,8 miliar.
Daftar saham sektor energi satu ini bergerak pada produksi dan penyulingan minyak dan gas. Pada Q1 2024, Energi Mega Internasional berhasil meningkatkan jumlah pendapatan sebesar 26 persen.
Volume produksi minyak yang berada di Riau berhasil mencapai angka 2,3 ribu barel minyak.
8. Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA)
Salah satu perusahan yang melayani jasa transportasi dan angkutan pertambang di Kalimantan Timur adalah Mandiri herindo Adiperkasa Tbk.
Perusahaan dengan kode saham MAHA ini tercatat sebagai salah satu emiten energi yang sudah terdaftar sejak tahun 2023. Hingga saat ini, saham yang dimilikinya senilai Rp16,6 miliar di pasar modal.
Baru-baru ini, Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk telah menyepakati perpanjangan kontrak hauling batu bara selama 10 tahun. Investasi kerja sama tersebut diketahui bernilai sekitar Rp23,9 triliun.
9. Royaltama Mulia Kontraktorindo (RMKO)
Emiten energi yang masuk ke dalam daftar saham sektor energi berikutnya adalah Royaltama Mulia Kontrakindo.
Berbasis di Indonesia, tepatnya pada kawasan Sumatera Selatan, perusahaan ini sudah memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun di industri pertambangan batu bara.
Perusahaan dengan kode saham RMKO ini memiliki spesialisasi di bidang persiapan infrastruktur pertambangan, penambangan batubara, persiapan dan pembangunan jalan, jasa pengangkutan batu bara, dan persiapan infrastruktur emplasemen.
10. Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS)
Berbeda dengan emiten lainnya, Perusahaan Gas Negara Tbk merupakan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di industri minyak dan gas.
Perusahaan Gas Negara juga adalah perusahaan dengan sejarah panjang yang sudah berdiri di tahun 1859 pada masa kolonial Belanda dengan nama Firma L.J.N. Eindhoven & CO Gravenhage.
Perusahaan ini tercatat sebagai sub-holding gas Pertamina yang fokus pada bidang gas alam. Sebagai penopang sektor gas negara, emiten energi ini telah memiliki saham yang beredar senilai Rp24,2 miliar.
Itulah daftar saham sektor energi yang ada di Bursa Efek Indonesia. Tertarik untuk mencoba berinvestasi di salah satu sahamnya?