Emiten Nikel Boy Thohir (MBMA) Beri Pinjaman Rp1,5 T ke Anak Usaha

Pinjaman itu dikenakan bunga 4,75 persen per tahun.

Emiten Nikel Boy Thohir (MBMA) Beri Pinjaman Rp1,5 T ke Anak Usaha
Merdeka Battery Materials. (Fortune Indonesia/Tanayastri Dini)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE  - Emiten pengolahan Nikel terafiliasi dengan pengusaha Boy Thohir, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mengucurkan pinjaman senilai Rp100 juta atau sekitar Rp1,56 triliun ke anak usahanya yakni PT Merdeka Industri Anantha (MIA).

Manajemen perseroan mengatakan, dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendukung kegiatan usaha anak usaha MIA dengan cara penyediaan utang,
penyetoran modal dan  uang muka setoran modal.

"Setiap Pembiayaan yang masih terutang yang diberikan oleh Perseroan kepada MIA, dikenakan bunga sebesar 4,75 persen per tahun," kata  Corporate Secretary Merdeka Battery Materials, Deny Greviartana Wijaya dalam keterangannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (25/1).

Perjanjian tersebut akan jatuh tempo satu tahun setelah tanggal efektif, sebagaimana yang dijelaskan dalam perjanjian. Transaksi ini diharapkan memberikan dampak positif kepada Perseroan yang pada akhirnya dapat menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham Perseroan secara tidak langsung.

Perseroan memiliki hubungan afiliasi dengan MIA sebagai salah satu anak perusahaan yang dikendalikan secara langsung dan tidak langsung dan juga karena terdapat anggota Direksi Perseroan yang juga menjabat sebagai anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris MIA.

Pinjaman dari induk usaha

Sebelumnya, MBMA diketahui telah mendapat kucuran pinjaman dari perusahaan induk, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) senilai US$100 juta. Sebagai pemberi pinjaman sekaligus pengendali Merdeka Battery, Merdeka Copper memberikan fasilitas revolving credit facility itu dengan margin 5,50 persen per tahun. 

"Fasilitas berdasarkan perjanjian dikenakan bunga sebesar Term SOFR tiga bulan dan marjin 5,50 persen per tahun dengan tanggal jatuh tempo pada tahun kelima sejak tanggal efektif dan perjanjian," tulis perseroan dalam prospektus, dikutip dari keterbukaan informasi, Kamis (21/12).

Berdasarkan perjanjian kedua pihak, Merdeka Battery akan menggunakan dana tersebut untuk keperluan korporasi umum. Termasuk untuk modal kerja, pengeluaran modal dan operasional, serta menyokong kegiatan usaha anak usahanya. Baik dengan cara penyediaan utang, penyetoran modal, maupun uang muka setor modal.

Adapun, sepanjang periode ketersediaan, Merdeka Battery bisa kembali meminjam setiap bagian dari fasilitas yang sudah dibayar lebih awal. Dengan syarat, setelah mengirimkan setiap jumlah yang MBMA minta, total fasilitas terutang tak akan melebihi US$100 juta.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024